Apa itu Saham, Jenis, Harga dan Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham?

pengertian saham menurut para ahli

Sebenarnya ini pertanyaan apa itu saham sangat sederhana, namun bisa jadi berbeda makna jika dijelaskan secara ringkas dan tuntas. Sederhananya, saham merupakan surat atau tanda bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan. Saham dalam konteks pasar modal merupakan salah satu instrumen investasi yang mengandung risiko tinggi sekaligus return yang menguntungkan.

Nah, membeli saham perusahaan terbuka sama halnya dengan kita membeli surat kepemilikan atas sebuah emiten atau perusahaan. Misalnya, jika kita membeli saham Bank BRI berarti kita jadi pemegang saham BRI, gitu.

Dengan kepemilikan saham, investor (ritel) memiliki klaim atas pendapatan (deviden), klain atas aset perusahaan dan berhak untuk hadir dalam RUPS (Rapat Umum Pemagang Saham).

Oleh karena itu, sangat janggal jika kita sering mendengar main saham, betul gak?

Nah, kalau saya pribadi lebih senang menyebutnya trading saham atau memperjual belikan saham di bursa efek secara aktif. Dapat dikatakan bahwa trading saham berarti kita bertransaksi secara aktif di bursa saham.

Okelah, dari pada kita jauh melebar kemana-mana dan gak jelas aranya, mari kita lanjutkan pembahasan ini.

Daftar isi

Pengertian Saham Menurut Para Ahli

Sekilas kita sudah sampaikan bahwa saham itu sebagai surat berharga sebagai tanda bukti kepemilikan investor atas sebuah perusahaan yang menerbitkan saham (emiten). Investor ritel biasanya berinvestasi di pasar modal dengan membeli saham perusahaan yang telah go public di bursa saham. Nah, berikut pendapat beberapa ahli tentang definisi saham:

Baca: Instrumen Investasi Jangka Pendek.

Rusdin (2008, 68)

Menurut pendapat Rusdin (2008:68) pengertian saham adalah sertifikat yang  menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham  memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan.

Sapto (2006:31)

Menurut pendapat Sapto (2006:31) saham adalah “Surat berharga yang merupakan instrumen bukti kepemilikan atau penyertaan dari individu atau institusi dalam suatu perusahaan. Sedangkan menurut istilah umumnya, saham merupakan bukti penyertaan modal dalam suatu kepemilikan saham perusahaan”.

Husnan Suad (2008:29)

Menurut pendapat Husnan Suad (2008:29) pengertian saham adalah sebagai berikut “Saham adalah secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut, dan berbagai  kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya”.

Fahmi (2012:81)

Menurut pendapat Fahmi (2012:81) “Saham merupakan salah satu instrument pasar modal yang paling banyak diminati oleh investor, karena mampu memberikan tingkat pengembalian yang menarik. Saham adalah kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan, dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang telah dijelaskan kepada setiap pemegangnya”.

Darmadji dan Fakhruddin (2012:5)

Kemudian menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:5)“Saham (stock) merupakan tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas  tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut”

Jadi dari sejumlah pendapat diatas dapat ditarik benang merah bahwa saham merupakan surat berharga sebagai penyertaan modal investor secara individu atau institusi pada sebuah perusahaan penerbit saham (emiten) dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegang saham.

 

Jenis Jenis Saham

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa saham merupakan surat berharga yang populer dan merupakan salah satu instrumen investasi di pasar modal.

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:6), ada beberapa jenis saham yaitu:

1.Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham terbagi atas:

  • Saham biasa (common stock), yaitu merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling junior terhadap pembagian dividen, dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
  • Saham preferen (preferred stock), merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti ini dikehendaki oleh investor.
Baca juga  Apa itu Portofolio Investasi dan Bagaimana Cara Merancang Portofolio yang Sesuai Profil Risiko Anda?

2.Dilihat dari cara pemeliharaannya, saham dibedakan menjadi:

  • Saham atas unjuk (bearer stock) artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lain.
  • Saham atas nama (registered stock), merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa pemiliknya, dan dimana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.

3.Ditinjau dari kinerja perdagangnannya, maka saham dapt dikategorikan menjadi:

  • Saham unggulan (blue-chip stock), yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
  • Saham pendapatan (income stock), yaitu saham biasa dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.
  • Saham pertumbuhan (growth stock-well known), yaitu saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. Selain itu terdapat juga growth stock lesser known, yaitu saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri namun memiliki ciri growth stock.
  • Saham spekulatif (spekulative stock), yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secra konsisten memperoleh penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti.
  • Saham sklikal (counter cyclical stock), yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.

 

Harga Saham Menurut Para Ahli

Saham perusahaan go piblic yang diperjualbelikan di pasar modal memiliki tingkat harga tertentu, dengan satuan beli per Lot (100 lembar saham) yang harganya ditentukan melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Berikut pendapat beberapa ahli tentang definisi harga saham.

  • Menurut Sartono (2008:70) “Harga saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Apabila suatu saham mengalami kelebihan permintaan, maka harga saham cenderung naik. Sebaliknya, apabila kelebihan penawaran maka harga saham cenderung turun”.
  • Menurut Jogiyanto (2008:167) pengertian dari harga saham adalah “Harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangutan di pasar modal”.
  • Menurut Brigham dan Houston (2010:7) harga saham adalah “Harga saham menentukan kekayaan pemegang saham. Maksimalisasi kekayaan pemegang saham diterjemahkan menjadi maksimalkan harga saham perusahaan. Harga saham pada satu waktu tertentu akan bergantung pada arus kas yang diharapkan diterima di masa depan oleh investor “rata-rata” jika investor membeli saham”.

Dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa harga saham adalah nominal yang harus dikeluarkan oleh investor untuk memiliki suatu saham perusahaan sesuai permitaan dan penawaran dipasar modal dan harga yang dipakai merupakan harga penutupan.

 

Jenis Harga Saham

Menurut pendapat Widoatmojo (2005:54) jenis harga saham adalah sebagai berikut:

  1. Harga Nominal yaitu harga yang tecantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti penting saham karena dividen minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
  2. Harga Perdana merupakan harga saham pada waktu harga saham tersebut dicatat dibursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwrite) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk menentukan harga perdana.
  3. Harga Pasar merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatat dibursa. Transaksi di sini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar.
  4. Harga pembukaan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat jam bursa dibuka. Bisa saja terjadi pada saat dimulainya hari nursa itu sudah terjadi transaksi atas suatu saham, dan harga sesuai dengan yang diminta oleh penjual dan pembeli. Dalam keadaan demikian, harga pembukuan bisa menjadi harga pasar, begitu juga sebaliknya harga pasar mungkin juga akan menjadi harga pembukaan. Namun hal ini tidak selalu terjadi.
  5. Harga Penutupan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat akhir hari bursa. Pada keadaan demikian, bisa saja terjadi pada saat akhir hari bursa tiba-tiba terjadi transaksi atas suatu saham, karena ada kesepakatan antar penjual dan pembeli. Kalau ini yang terjadi maka harga penutupan itu telah menjadi harga pasar. Namun demikian, harga ini tetap menjadi harga penutupan pada hari bursa tersebut.
  6. Harga Tertinggi adalah harga yang paling tinggi yang terjadi pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi transaksi atas suatu saham lebih dari satu kali tidak pada harga yang sama.
  7. Harga Terendah terendah suatu saham adalah harga yang paling rendah yang terjadi pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi apabila terjadi transaksi atas suatu saham lebih dari satu kali tidak pada harga yang sama. Dengan kata lain, harga terendah merupakan lawan dari harga tertiggi.
  8. Harga Rata-Rata merupakan perataan dari harga tertinggi dan terendah.
Baca juga  10 Konsep Dasar Investasi yang Wajib Diketahui Investor Pemula

Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham?

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham di pasar modal, hal ini terjadi karena harga saham dapat mempengaruhi oleh faktor eksternal dari perusahaan maupun faktor internal perusahaan.

Menurut Brigham dan Houston (2010:33) harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yaitu:

1.Faktor internal

  • Pengumuman tentang pemasaran produksi penjualan seperti pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan, dan laporan penjualan.
  • Pengumuman pendanaan, seperti pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang.
  • Pengumuman badan direksi manajemen (management board of director ann nouncements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen dan struktur organisasi.
  • Pengumuman pengambilalihan diverifikasi seperti laporan merger investasi, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi, laporan investasi dan lainnya.
  • Pengumuman investasi seperti melakukan ekspansi pabrik pengembangan riset dan penutupan usah lainnya.
  • Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negosiasi baru, kotrak baru, pemogokan dan lainnya.
  • Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalaba sebelum akhir tahun viscal dan setelah akhir tahun vicscal earning per share (EPS), dividen per shere (DPS), Price Earning Ratio, Net profit margin, return on assets (ROA) dan lain-lain.

2.Faktor eksternal

  • Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan regulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
  • Penguman hukum seperti tuntutan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya.
  • Pengumuman industri sekuritas, seperti laporan pertemuan tahunan insider trading, volume atau harga saham perdagangan pembatasan atau penundaan trading.

Sedangkan menurut pendapat Agus Sartono (2008:9), harga saham terbentuk dipasar modal dan ditentukan oleh beberapa faktor seperti laba per lembar saham atau earning per share, rasio laba terhadap harga per lembar saham atau price earning ratio, tingkat bunga bebas risiko yang diukur dari tingkat bunga deposito pemerintah dan tingkat kepastian operasi perusahaan.

Beberapa hal ini diatas umumnya dikenal dengan analisa fundamental saham, lebih lanjut tentang hal ini akan dibahas pada artikel terpisah, karena pembahassannya akan sangat panjang.

Nah, kenaikan harga saham juga dapat dipengaruhi oleh kondisi sebuah perusahaan. Idealnya, semakin bagus kinerja suatu perusahaan makan akan berdampak pada laba yang diperoleh perusahaan dan keuntungan yang diperoleh investor. Namun tidak selamanya juga demikian karena hal tekninal juga ikut mempengaruhi tinggi rendahnya harga saham.

Baca juga  Apa itu Nilai Pasar dan Mengapa Hal ini Penting bagi Investor?

Keuntung dan Risiko Investasi di Saham

Tidak ada satupun instrumen investasi yang benar-benar bebas risiko, termasuk investasi saham. Namun tentu saja tingkat risiko masing-masing instrumen investasi berbeda-beda sesuai dengan return yang diharapkan. Ingat prinsip high risk high return, semakin tinggi return maka risiko akan semakin tinggi. Berikut keuntungan dan kerugian investasi saham:

Keuntungan

Capital Gain, merupakan selisih dari harga jual dan harga beli suatu saham yang dilakukan oleh investor. Misalnya, harga beli saham 500, satu tahun kemudian harga menjadi 800, maka selisih antara 800 dengan 500 itulah yang termasuk Capital Gain. Hal ini terjadi jika investor mencairkan atau menjual saham tersebut atau istilah populernya adalah profit taking.

Deviden, merupakan pembagian dari sebagian keuntungan yang diperoleh perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Umumnya deviden dibagikan setiap tahun, namun tidak menutup kemungkinan juga dibagikan deviden interim atau pembagian deviden kedua dalam setahun.

Investasi yang Likuid, saham merupakan salah satu instrumen yang memiliki tingkat likuiditas yang bagus, tetapi tergantung emitennya juga ya. Perusahaan yang benar-benar bagus biasanya sahamnya sangat likuid dan sangat banyak peminatnya, sehingga mudah untuk dicairkan.

Baca: Profil Risiko Investor.

Risiko

Capital Loss, nah ini adalah kebalikan dari capital gain, yang berarti harga saham yang dipegang oleh investor mengalami penurunan dalam kurun waktu tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Misalnya, harga beli suatu saham 1000 per lembar, satu tahun kemudian harganya menjadi 500. Nah selisih harga penjualan inilah yang kemudian dinamakan Capital Loss atau penurunan harga saham.

Risiko Likuiditas, meskipun tergolong likuid ada juga saham tertentu yang tidak likuid atau bahkan sulit sekali dicairkan alias sepi peminat. Saham seperti ini biasanya tergolong saham yang memiliki kapitalisasi yang kecil, atau terjadinya kebangkrutan pada perusahaan. Risikonya adalah pemegang saham memiliki prioritas terakhir setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.

Saham delisting di  Bursa, atau penghapusan saham dari bursa karena sesuatu dan lain hal, bisa jadi karena pelanggaan terhadap ketentuan pasar modal atau perusahaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Salah satu pelanggaran yang sering terjadi adalah transaksi tidak biasa pada saham tersebut. Dalam kurun waktu tertentu pelanggaran yang terjadi terus menerus dapat mengakibatkan saham delisting.

Kehilangan Aset, risiko terakhir yang mungkin terjadi dalam investasi saham adalah tarif beli saham sangat besar dari tarif jualnya. Dalam transaksi di pasar modal, setiap transaksi jual dan beli dikenakan tarif umumnya berkisar antara 0,15% sampai 0,35% dari nominal transaksi.

Kesimpulan

Saham merupakan surat berharga tanda kepemilikan investor pada sebuah perusahaan dengan harapan kenaikan harga dan pembagian deviden. Membeli saham berarti kita membeli perusahaan sehingga kita wajib tahu model bisnis perusahaan, apa saja sumber incomenya, prospek perusahaan kedepan, brand serta produknya dikenal.

Investasi saham mengandung risiko yang tinggi, namun menariknya terutn juga tergolong tinggi jika kita sudah memahami mekanismenya.

Satu hal yang paling berisiko yaitu minimnya pengetahuan kita terhadap instrumen investasi. Jadi sebelum melakukan investasi saham atau apapun, sebaiknya berlajar terlebih dahulu, ketahui mekanismenya, untung dan risikonya serta tentukan tujuan Anda berinvestasi.

Nah, demikian pembahasan singkat tentang saham dan mudah-mudahan Anda belajar hal baru dari tulisan ini dan sampai berjumpa berikutnya.

Iklan

Melalui buku ini, Anda akan belajar bagaimana Membangun kekayaan Melalui Investasi.

4 Replies to “Apa itu Saham, Jenis, Harga dan Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *