Pengenalan Dasar Valuasi Saham pada Perusahaan Terbuka

Halo teman-teman, berjumpa lagi dalam seri artikel investasi saham dari 0. Pada seri #3 kali ini kita akan mengenal valuasi saham dari aspek definisi, model valuasi dan metode valuasi saham.

Jika Anda pertama kali datang kesini, kami ucapkan terima kasih atas perkumpaan ini tentu ini bukan suatu kebetulan. Sebelumnya kami sudah memposting artikel tentang Belajar Investasi Saham untuk Pemula dan Panduan Mudah Membeli Saham Pertama di Sekuritas.

Jika Anda berencana untuk investasi di saham, dan belum membuka rekening di perusahan sekuritas, silahkan Anda baca artikel sebelumnya.

Untuk mempersingkat waktu, sekarang mari kita mulai pembahasan ini, so ikuti terus hingga akhir.

Daftar isi

Definisi Valuasi Saham

Apa itu valuasi saham? Valuasi saham adalah proses analisis dalam menentukan nilai perusahaan saat ini untuk memproyeksikan (menilai prospek) valuasi dimasa depan. Umumnya valuasi dilakukan oleh para investor sebelum membeli saham perusahaan terbuka.

Ada banyak teknik yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap valuasi saham. Terkadang ada pula para investor yang membuat analisis yang cukup kompleks, namun itu kembali lagi pada si Analis

Seorang analis pada umumnya menghitung valuasi pada perusahaan dengan melihat manajemen bisnis, komposisi struktur modal, prospek pendapatan masa depan, nilai pasar, dan beberapa rasio analisis lainnya.

Analisis fundamental merupakan analisis yang paling sering digunakan dalam menilai valuasi. Namun, ada juga beberapa metode lain dapat digunakan seperti capital asset pricing model (CAPM) or the dividend discount model (DDM).

Pembahasan analisis fundamental akan kita bahas dilain waktu, karena jika digabung disini artikel ini akan cukup panjang.

Poin Kunci Dalam Pembahasan

Beberapa poin kunci dalam pembahasan kita kali ini mencakup hal-hal berikut ini:

  • Analisis Valuasi adalah proses kuantitatif untuk menentukan nilai wajar suatu saham (aset investasi) atau perusahaan.
  • Secara umum, perusahaan dapat dinilai sendiri secara absolut, atau secara relatif dibandingkan dengan perusahaan atau aset serupa lainnya.
  • Ada beberapa metode dan teknik untuk mencapai penilaian, dimana masing-masing dapat menghasilkan nilai yang berbeda pula.
  • Valuasi dapat dipengaruhi oleh pendapatan perusahaan atau peristiwa ekonomi yang memaksa analis untuk menilai kembali model penilaian mereka.
Baca juga  Apa Itu Expected Return Investasi dan Bagaimana Menghitungnya? [Investor Saham Pemula]

 

Kategori Utama Metode Valuasi

Secara umum terdapat 2 metode yang bisa digunakan dalam menilai valuasi saham diantaranya model absolut dan relatif.

1.Model penilaian absolut

Metode ini berusaha menemukan nilai intrinsik atau “benar” dari investasi hanya berdasarkan fundamental. Melihat fundamental berarti Anda hanya akan fokus pada hal-hal seperti dividen, arus kas, dan tingkat pertumbuhan untuk satu perusahaan, dan tidak khawatir tentang perusahaan lain.

Model penilaian yang termasuk dalam kategori ini termasuk model diskon dividen, model arus kas diskonto, model pendapatan residual, dan model berbasis aset.

2.Model penilaian relatif,

Nah, dalam metode ini justru sebaliknya, analisisi dilakukan dengan membandingkan perusahaan yang bersangkutan dengan perusahaan serupa lainnya.

Metode-metode ini melibatkan perhitungan pembanding dan rasio, seperti perbandingan harga terhadap pendapatan, dan membandingkannya dengan perusahaan serupa.

Misalnya, jika P/E rasio perusahaan lebih rendah dari P/E dari perusahaan yang sebanding, perusahaan tersebut dapat dianggap undervalued.

Biasanya, model penilaian relatif jauh lebih mudah dan lebih cepat untuk dihitung daripada model penilaian absolut, itulah sebabnya banyak investor dan analis memulai analisis mereka dengan model ini.

Tetapi sekali lagi, ini tergantung pada masing-masing ya…

 

Pendapatan Memiliki Pengaruh Besar Terhadap Valuasi

Perhitugnan laba per saham (EPS) dinyatakan sebagai pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham biasa dibagi dengan jumlah saham biasa yang beredar.

EPS (Earning per Share) adalah indikator keuntungan perusahaan karena semakin banyak pendapatan yang dapat dihasilkan perusahaan per saham, semakin berharga setiap saham bagi investor.

Analis juga menggunakan rasio price-to-earning (P/ E) untuk valuasi saham, yang dihitung sebagai harga pasar per saham dibagi dengan EPS. Rasio P/E menghitung seberapa mahal atau murah harga saham terhadap pendapatan yang dihasilkan per saham.

Sekarang perhatikan penjelasan berikut…

Katakanlah, rasio P/E saham adalah 20 kali pendapatan, seorang analis membandingkan rasio P/E dengan perusahaan lain di industri yang sama dan dengan rasio untuk pasar yang lebih luas.

Dalam analisis ekuitas, menggunakan rasio seperti P/E untuk menilai perusahaan disebut pendekatan multiple based atau pendekatan kelipatan, Valuasi. Indikator lainnya, seperti EV/EBITDA, dibandingkan dengan perusahaan serupa dan multiple historis untuk menghitung nilai intrinsik.

Baca juga  Mengulik Sektor Barang Konsumsi Primer: Perusahaan yang Memenuhi Kebutuhan Sehari-hari

 

Metode Valuasi Saham

Ada berbagai cara untuk menghitung valuasi suatu saham. Analisis arus kas diskonto merupakan salah satu metode yang menghitung nilai bisnis atau aset berdasarkan potensi pendapatannya.

Metode lain termasuk melihat transaksi pembelian perusahaan atau aset masa lalu dan perusahaan serupa, kemudian membandingkan perusahaan dengan bisnis serupa dan valuasi dari masing-masing perusahaan.

Analisis perusahaan yang sebanding adalah metode yang melihat perusahaan serupa, dalam ukuran dan industri, dan bagaimana saham diperdagangkan untuk menentukan nilai wajar bagi perusahaan atau aset investasi.

Metode transaksi sebelumnya melihat transaksi masa lalu perusahaan serupa untuk menentukan nilai yang sesuai. Ada juga metode penilaian berbasis aset, yang menambahkan semua nilai aset perusahaan, dengan asumsi mereka dijual dengan nilai pasar wajar, untuk mendapatkan nilai intrinsik.

Kadang-kadang para penganut value investing melakukan semua ini dan kemudian menimbang masing-masing entitas perusahaan untuk menghitung nilai intrinsik perusahaan.

Akan tetapi, beberapa metode yang kita bahas ini mungkin lebih tepat untuk industri tertentu dan namun kurang sesuai untuk sektor/industri lain.

Misalnya, Anda tidak akan menggunakan pendekatan penilaian berbasis aset untuk menilai perusahaan konsultan yang memiliki aset yang lebih kecil. Sebaliknya, pendekatan berbasis pendapatan seperti consumer goods akan lebih tepat karena memiliki aset dan pendapatan yang besar.

 

Valuasi Arus Kas Diskon

Analis juga menempatkan nilai pada aset atau investasi menggunakan arus kas masuk dan arus keluar yang dihasilkan oleh aset, yang disebut analisis arus kas diskon.

Arus kas ini didiskontokan ke dalam nilai saat ini menggunakan tingkat diskonto tertentu, yang merupakan asumsi tentang suku bunga atau tingkat pengembalian minimum yang diasumsikan oleh investor.

Jika sebuah perusahaan membeli sebuah mesin, perusahaan menganalisis arus kas keluar untuk pembelian dan arus kas masuk tambahan yang dihasilkan oleh aset baru tersebut.

Baca juga  Apa Itu Investasi Dividen dan Bagaimana Bisa Pasif Income dari Dividen Saham?

Semua arus kas didiskontokan ke nilai sekarang, dan bisnis menentukan nilai sekarang bersih (NPV). Jika NPV adalah angka positif, maka perusahaan harus melakukan investasi dan membeli aset.

 

Keterbatasan Metode Valuasi

Ketika memutuskan metode valuasi mana yang akan digunakan untuk menilai saham untuk pertama kalinya, sebenarnya justru membuat kewalahan karena banyaknya teknik penilaian yang tersedia bagi investor.

Ada metode valuasi yang cukup mudah sementara yang lain tampak lebih rumit.

Sayangnya, tidak ada satu metode yang paling cocok untuk setiap situasi. Setiap saham tentu berbeda, dan setiap industri atau sektor memiliki karakteristik unik yang mungkin memerlukan beberapa metode penilaian.

Pada saat yang sama, metode penilaian yang berbeda akan menghasilkan nilai yang berbeda untuk perusahaan yang sama. Karena itu, para analis kemudian menggunakan beberapa teknik analisis yang memberikan output yang paling menguntungkan.

 

Kesimpulan

Menilai Valuasi saham adalah proses analisis untuk menilai perusahaan sebelum berinvestasi, gambaran diperoleh dari histori kinerja perusahaan dimasa lalu dan sekarang untuk memproyeksi nilai perusahaan tersebut dimasa depan.

Analisis fundamental merupakan tools yang paling umum digunakan untuk menilai perusahaan, beberapa indikator analisis seperti EPS (pendapatan pelembar saham), P/E Rasio (harga per pendapatan), PBV (nilai buku per saham) dan analisis arus kas.

Terdapat 2 metode yang digunakan untuk menilai valuasi saham yaitu metode absolut valuasi dan relatif valuasi. Analisis valuasi berguna dalam investasi, namun setiap investasi pasti memiliki risiko jadi sesuaikan investasi dengan profil risiko yang Anda miliki.

Iklan

Melalui buku ini, Anda akan belajar bagaimana Membangun kekayaan Melalui Investasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *