Pengertian Investasi Menurut Para Ahli, Jenis, Sejarah dan Cara Berinvestasi

Pengertian Investasi Menurut Para Ahli

Investasi itu apa sih? Istilah “investasi” dapat merujuk pada mekanisme apa pun yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan di masa depan.

Investasi dipercaya banyak orang sebagai sarana untuk menyiapkan langkah kebebasan finansial. Menapaki jalan ini tidaklah mudah, karena selain kita wajib memahami seluk beluk investasi, juga harus cermat dalam memilih instrumen investasi.

Tujuan investasi untuk mendapatkan penghasilan tetap dan meningkatkan value secara masif untuk jangka waktu tertentu.

Investasi umumnya memiliki rentang waktu yang panjang secara horizontal, misalnya 5 tahun atau 10 tahun.

Lanskap investasi sangat dinamis dan terus berkembang. Tetapi mereka yang meluangkan waktu untuk memahami prinsip-prinsip dasar dan kelas-kelas aset yang berbeda akan memperoleh keuntungan secara signifikan dalam jangka panjang.

Langkah pertama adalah belajar membedakan berbagai jenis investasi dan apa yang dibunyikan masing-masing pada “tangga risiko”.

Dalam dunia investasi, ada istilah high risk high return, dan setiap instrumen investasi tentu memiliki keunggulan dan kelamahan masing-masing.

Oke, mari kita bahas topik yang epik ini dengan tambahan secangkir kopi hangat, simak terus.

Daftar isi

Definisi Investasi Secara Umum

Investasi adalah aset atau barang yang diperoleh dengan tujuan menghasilkan pendapatan atau penghargaan.

Dalam arti ekonomi, investasi adalah pembelian barang yang tidak dikonsumsi hari ini tetapi digunakan di masa depan untuk menciptakan kekayaan.

Di bidang keuangan, investasi adalah aset moneter yang dibeli dengan gagasan bahwa aset tersebut akan memberikan penghasilan di masa depan atau nantinya akan dijual dengan harga lebih tinggi untuk mendapat untung.

Investasi juga sebagai langkah menanamkan uang untuk memulai atau memperluas proyek atau untuk membeli aset atau bunga di mana dana-dana itu kemudian digunakan, dengan tujuan menghasilkan pendapatan dan meningkatkan nilai seiring waktu.

Dalam pengertian finansial, ini termasuk pembelian obligasi, saham, atau properti real estat di antara beberapa instrumen lainnya.

Selain itu, bangunan yang dibangun atau fasilitas lain yang digunakan untuk memproduksi barang dapat dilihat sebagai investasi. Produksi barang yang diperlukan untuk memproduksi barang lain juga dapat dilihat sebagai investasi.

Mengambil tindakan untuk investasi dengan harapan meningkatkan pendapatan di masa depan juga dapat dianggap sebagai investasi.

Misalnya, ketika memilih untuk mengejar pendidikan tambahan, tujuannya sering kali adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan dengan harapan pada akhirnya menghasilkan lebih banyak pendapatan.

Karena investasi berorientasi pada pertumbuhan atau pendapatan di masa depan, ada risiko yang terkait dengan investasi dalam hal investasi tidak berjalan atau gagal.

Misalnya, berinvestasi di perusahaan yang akhirnya bangkrut atau proyek yang gagal. Inilah yang memisahkan investasi dari menabung.

Menabung adalah mengumpulkan uang untuk penggunaan di masa depan yang tidak berisiko, sementara investasi menempatkan uang untuk bekerja demi keuntungan di masa depan dan mengandung beberapa risiko. [sumber]

Definisi Berinvestasi Secara Umum

Secara umum, berinvestasi adalah tindakan mengalokasikan sumber daya, biasanya uang, dengan harapan menghasilkan pendapatan atau laba.

Anda dapat berinvestasi dalam upaya, seperti menggunakan uang untuk memulai bisnis, atau dalam aset, seperti membeli real estat dengan harapan dijual kembali nanti dengan harga lebih tinggi.

Harapan pengembalian dalam bentuk pendapatan atau apresiasi harga dengan signifikansi statistik adalah premis inti dari investasi.

Spektrum aset di mana seseorang dapat berinvestasi dan mendapatkan pengembalian adalah sangat luas.

Risiko Investasi

Risiko dan pengembalian berjalan seiring dalam berinvestasi; risiko rendah umumnya berarti pengembalian yang diharapkan rendah, sedangkan pengembalian yang lebih tinggi biasanya disertai dengan risiko yang lebih tinggi.

Pada ujung spektrum risiko rendah adalah investasi dasar seperti Sertifikat Deposito; obligasi atau instrumen pendapatan tetap lebih tinggi pada skala risiko.

Sementara saham atau ekuitas masih dianggap lebih berisiko, dengan komoditas dan derivatif umumnya dianggap sebagai investasi paling berisiko.

Orang juga dapat berinvestasi dalam sesuatu yang biasa seperti tanah atau real estat, sementara mereka yang memiliki selera esoteris – dan berkantong tebal – dapat berinvestasi dalam seni rupa dan barang antik.

Risiko dan ekspektasi pengembalian dapat sangat bervariasi dalam kelas aset yang sama. Misalnya, blue chip yang diperdagangkan di New York Stock Exchange akan memiliki profil pengembalian risiko yang sangat berbeda dari topi mikro yang diperdagangkan di bursa kecil.

Pengembalian yang dihasilkan oleh suatu aset bergantung pada jenis aset. Misalnya, banyak saham membayar dividen triwulanan, obligasi umumnya membayar bunga setiap triwulan, dan real estat memberikan pendapatan sewa.

Di banyak yurisdiksi, berbagai jenis pendapatan dikenakan pajak dengan tarif berbeda.

Selain pendapatan reguler seperti dividen atau bunga, apresiasi harga merupakan komponen pengembalian yang penting.

Pengembalian total dari investasi dengan demikian dapat dianggap sebagai jumlah dari pendapatan dan apresiasi modal.

Pada Maret 2019, Standard & Poor’s memperkirakan bahwa sejak 1926, dividen telah menyumbang hampir sepertiga dari total pengembalian ekuitas, sementara capital gain berkontribusi dua pertiga. [sumber]

Pengertian Investasi Menurut Para Ahli

Sejumlah Ahli Ekonomi baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri, memberikan definisi dan penjelasan berbeda mengenai investasi, berikut penjelasannya:

Haming dan Basalamah

Definisi investasi ialah pengeluaran pada saat sekarang untuk membeli aktiva real (tanah, rumah, mobil, dan lain-lain) atau juga aktiva keuangan mempunyai tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar lagi di masa yang mendatang.

Sophar Lumbantoruan

Menurut teori dan pendapat Sophar Lumbantoruan (1996), pengertian investasi adalah penyertaan modal pada perusahaan lain.

Mulyadi

Pengertian investasi menurut Mulyadi merupakan pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk mendapatkan hasil laba di masa yang akan datang

Sadono Sukirno

Arti investasi menurut Sadono Sukirno merupakan sebuah pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam suatu modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan juga perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan juga jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.

Baca juga  Apa Saja Teori dalam Pasar Modal?

Martono dan D.Agus Marjito

Arti investasi menurut Martono dan D.Agus Marjito (2002) adalah penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan kedalam suatu asset (aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang.

Boediono

Pengertian investasi menurut Boediono adalah pengeluaran oleh sektor produsen (swasta) untuk pembelian barang dan jasa untuk menambah stok yang digunakan atau untuk perluasan pabrik.

James C. Van Horn

Pengertian investasi adalah kegiatan yang dilangsungkan ialah dengan memanfaatkan kas pada sekarang ini, dengan tujuan untuk  mendapatkan hasil barang di masa yang akan datang

Henry Simamora

Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk menambahkan atau pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi hasil investasi (misal pedapatan bunga, royalty, deviden, pendapatan sewa dan lain-lain), untuk apresiasi nilai investasi, atau juga untuk manfaat lain bagi suatu perusahaan yang berinvestasi,yang seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagang.

Fitz Gerald

Menurut teori Fitz Gerald, pengertian adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber untuk yang dipakai untuk mengadakan suatu barang. Dari modal itulah maka akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.

Tandelilin

Pengertian investasi menurut Tandelilin (2010) adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang.

Husnan

Pengertian investasi menurut Husnan (1996) adalah suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.

Salim HS dan Budi Sutrisno

Menurut Salim HS dan Budi Sutrisno, pengertian investasi adalah aktivitas penanaman modal oleh investor, baik investor lokal maupun investor asing dalam berbagai jenis bidang usaha yang terbuka untuk investasi.

Farid Harianto dan Siswanto Sudomo

Pengertian investasi menurut Farid Harianto dan Siswanto Sudomo (1998) adalah suatu kegiatan menempatkan dana pada suatu atau lebih daru sati aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan atau peningkatan investasi.

Sunariyah

Investasi adalah penanaman modal untuk satu ataupun lebih aktiva yang dimiliki dan juga biasanya berjangka waktu lama dengan harapan untuk  mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.

Nanga

Definisi investasi menurut Nanga (2011) adalah tambahan bersih terhadap stok kapital yang ada atau bisa juga disebut akumulasi modal

Martalena dan Malinda

Pengertian investasi menurut Martalena dan Malinda (2011) adalah bentuk penundaan konsumsi di masa sekarang untuk memperleh konsumsi di masa yang akan datang, dimana didalamnya terkandung unsur risiko ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut.

Sutha

Pengertian investasi menurut Sutha (2000) adalah penempatan sejumlah dana dengan harapan dapat memelihara, menaikkan nilai, atau memberikan return yang positif.

Jogiyanto

Pengertian investasi menurut pendapat Jogiyanto di tahun 2010 adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu.

Gitman dan Joehnk

Pengertian investasi adalah suatu sarana dimana dana dapat ditempatkan dengan harapan hal tersebut akan menghasilkan pendapatan positif dan/atau menjaga atau meningkatkan nilainya.

Mankiw

Pengertian investasi menurut Mankiw adalah barang-barang yang dibeli oleh individu ataupun perusahaan untuk menambah persediaan modal mereka.

Kamarauddin

Pengertian investasi menurut Kamarauddin adalah suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau surat penyertaan lainnya. Bisa juga diartikan sebagai tindakan untuk membeli barang-barang modal atau pemanfaatan dana yang tersedia untuk dipergunakan dalam produksi dengna pendapatan di masa yang akan datang.

Suparmoko

Pengertian investasi menurut M. Suparmoko adalah pengeluaran yang ditujukan untuk menambah atau mempertahankan persediaan kapital (capital stock).

Deliarnov

Arti investasi menurut Deliarnov (1995) adalah pengeluaran secara keseluruhan yang mencakup pengeluaran untuk membeli bahan baku atau material, mesin-mesin dan peralatan pabrik serta semua modal lain yang diperlukan dalam proses produksi, pengeluaran untuk keperluang bangungan kantor, bangunan tempat tinggal karyawan dan bangunan konstruksi lainnya, juga perubahan nilai stok atau barang cadangan sebagai akibat dari perubahan jumlah dan harga.

Lypsey

Pengertian investasi menurut Lypsey (1997) adalah pengeluaran barang yang tidak dikonsumsi saat ini dimana berdasarkan periode waktunya, investasi terbagi menjadi tiga diantaranya adalah investasi jangka pendek, investasi jangkan menengah, dan investasi jangka panjang.

Kasmir dan Jakfar

Arti investasi menurut Kasmir dan Jakfar (2012) adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidan usaha.

Penanaman modal yang ditanaman dalam artian sempit berupa proyek tertentu baik yang bersifat fisik ataupun non fisik, seperti proyek pendirian pabrik, jalan, jembatan, pembangunan gedung dan proyek penelitian, dan pengembangan.

Sudono

Menurut Sudono, definisi investasi adalah pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang modal dan sebuah peralatan produksi yang bertujuan untuk mengganti dan menambah suatu barang-barang modal dalam suatu perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di masa depan.

PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)

Dalam Standar Akuntansi Keuangan per 1 Oktober 2004 pengertian investasi menurut PSAK adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (acceration of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, dividen dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.

Ensiklopedia Indonesia

Pengertian investasi menurut Ensiklopedia Indonesia adalah penanaman modal atau penanaman uang dalam proses produksi dengan membeli gedung-gedung, mesin-mesing, bahan-bahan cadangan, penyelenggaraan uang kas serta perkembangannya.

KBBI

Pengertian investasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah  penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

Baca juga  40+ Definisi Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Penjelasan Secara Umum

Webster

Pengertian investasi menurut Webster (1999) merupakan wpenanaman uang dengan harapan mendapat hasil dan nilai tambah.

 

Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dapat didorong melalui penggunaan investasi yang sehat di tingkat bisnis.

Ketika sebuah perusahaan membangun atau memperoleh peralatan produksi baru untuk meningkatkan total output barang dalam fasilitas, peningkatan produksi dapat menyebabkan produk domestik bruto (PDB) negara tersebut naik.

Ini memungkinkan ekonomi untuk tumbuh melalui peningkatan produksi berdasarkan pada investasi peralatan sebelumnya.

Model IS-LM, yang merupakan singkatan dari “tabungan investasi” (IS) dan “preferensi likuiditas-jumlah uang” (LM) adalah model makroekonomi Keynesian yang menunjukkan bagaimana peningkatan investasi di tingkat nasional diterjemahkan ke peningkatan permintaan ekonomi, dan sebaliknya.

Bank Investasi

Bank investasi menyediakan berbagai layanan yang dirancang untuk membantu individu atau bisnis dalam meningkatkan kekayaan yang terkait.

Ini tidak termasuk perbankan konsumen tradisional. Sebaliknya, lembaga ini berfokus pada kendaraan investasi seperti perdagangan dan manajemen aset. Opsi pembiayaan juga dapat disediakan untuk tujuan membantu dengan layanan ini.

Investment banking adalah divisi khusus perbankan yang terkait dengan penciptaan modal untuk perusahaan lain, pemerintah dan entitas lain.

Bank-bank investasi menjamin surat utang dan ekuitas baru untuk semua jenis korporasi, membantu penjualan surat-surat berharga, dan membantu memfasilitasi merger dan akuisisi, reorganisasi, dan perdagangan broker untuk institusi dan investor swasta.

Bank-bank investasi juga memberikan panduan kepada penerbit tentang masalah dan penempatan saham, seperti dengan IPO atau penawaran umum terbatas.

Jenis Investasi

Meskipun jagat raya investasi sangat luas, berikut adalah jenis-jenis investasi yang paling umum:

Saham

Pembeli saham perusahaan menjadi pemilik fraksional perusahaan itu. Pemilik saham perusahaan dikenal sebagai pemegang sahamnya, dan dapat berpartisipasi dalam pertumbuhan dan keberhasilannya melalui apresiasi pada harga saham dan dividen reguler yang dibayarkan dari keuntungan perusahaan.

Obligasi

Obligasi adalah kewajiban hutang entitas seperti pemerintah, kota dan perusahaan. Membeli obligasi menyiratkan bahwa Anda memegang bagian dari hutang entitas, dan berhak menerima pembayaran bunga berkala dan pengembalian nilai nominal obligasi ketika jatuh tempo.

Dana

Dana adalah kumpulan instrumen yang dikelola oleh manajer investasi yang memungkinkan investor untuk berinvestasi di saham, obligasi, saham preferen, komoditas dll.

Dua jenis dana yang paling umum adalah reksa dana dan dana yang diperdagangkan di bursa atau ETF.

Reksadana tidak berdagang di bursa dan dinilai pada akhir hari perdagangan; Perdagangan ETF di bursa saham dan seperti saham, dinilai terus-menerus sepanjang hari perdagangan.

Reksa dana dan ETF dapat secara pasif melacak indeks seperti S&P 500 atau Dow Jones Industrial Average, atau dapat dikelola secara aktif oleh manajer investasi.

Trust investasi

Trust adalah jenis lain dari investasi gabungan, dengan Real Estate Investment Trusts (REITs) yang paling populer dalam kategori ini.

REIT berinvestasi dalam properti komersial atau residensial dan membayar distribusi reguler kepada investor mereka dari pendapatan sewa yang diterima dari properti ini.

REIT berdagang di bursa saham dan dengan demikian menawarkan kepada para investornya keuntungan dari likuiditas instan.

Investasi Alternatif

Ini adalah kategori semua termasuk yang mencakup dana lindung nilai dan ekuitas swasta.

Ekuitas pribadi memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan modal tanpa go public.

Dana lindung nilai dan ekuitas swasta biasanya hanya tersedia untuk investor kaya yang dianggap “investor terakreditasi” yang memenuhi persyaratan pendapatan dan kekayaan bersih tertentu.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, investasi alternatif telah diperkenalkan dalam format dana yang dapat diakses oleh investor ritel.

Real estat (Properti)

Investor dapat memperoleh real estat dengan secara langsung membeli properti komersial atau residensial.

Atau, mereka dapat membeli saham di trust investasi real estat (REIT).

REIT bertindak seperti reksadana di mana sekelompok investor mengumpulkan uang mereka untuk membeli properti. Mereka berdagang seperti saham di bursa yang sama

Opsi dan Derivatif

Derivatif adalah instrumen keuangan yang mendapatkan nilainya dari instrumen lain seperti saham atau indeks.

Opsi adalah turunan populer yang memberikan hak kepada pembeli tetapi bukan kewajiban untuk membeli atau menjual sekuritas dengan harga tetap dalam periode waktu tertentu.

Derivatif biasanya menggunakan leverage, menjadikannya proposisi berisiko tinggi, hadiah tinggi.

Komoditas

Komoditas termasuk logam, minyak, biji-bijian dan produk hewani, serta instrumen keuangan dan mata uang.

Mereka dapat diperdagangkan melalui komoditas berjangka – yang merupakan perjanjian untuk membeli atau menjual sejumlah komoditas tertentu dengan harga tertentu pada tanggal tertentu di masa depan.

Komoditas dapat digunakan untuk risiko lindung nilai atau untuk tujuan spekulatif.

 

Gaya dalam Investasi

Mari kita bandingkan beberapa gaya investasi yang paling umum:

Investasi Aktif versus Investasi Pasif

Tujuan investasi aktif adalah untuk “mengalahkan indeks” dengan secara aktif mengelola portofolio investasi.

Investasi pasif, di sisi lain, menganjurkan pendekatan pasif seperti membeli dana indeks, secara diam-diam mengakui fakta bahwa sulit untuk mengalahkan pasar secara konsisten.

Meskipun ada alat peraga dan kontra untuk kedua pendekatan, pada kenyataannya, beberapa manajer dana mengalahkan tolok ukur mereka cukup konsisten untuk membenarkan biaya yang lebih tinggi dari manajemen aktif.

Pertumbuhan versus Nilai

Investor pertumbuhan lebih suka berinvestasi di perusahaan-perusahaan pertumbuhan tinggi, yang biasanya memiliki rasio penilaian yang lebih tinggi seperti Harga-Penghasilan (P / E) daripada perusahaan nilai.

Nilai perusahaan memiliki PE yang secara signifikan lebih rendah dan hasil dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan yang tumbuh karena mereka mungkin tidak disukai oleh investor, baik sementara atau untuk jangka waktu yang lama.

Sejarah Singkat Berinvestasi

Sementara konsep investasi telah ada selama ribuan tahun, investasi dalam bentuknya yang sekarang menelusuri akarnya kembali ke periode antara abad ke-17 dan ke-18, ketika pengembangan pasar publik pertama menghubungkan investor dengan peluang investasi.

Baca juga  Time Value Of Money: Definisi, Konsep Dasar, Contoh dan Cara Mengitungnya

Amsterdam Stock Exchange didirikan pada 1787, diikuti oleh New York Stock Exchange (NYSE) pada 1792.

Revolusi Industri 1760-1840 dan 1860-1914 menghasilkan kemakmuran yang lebih besar karena orang mengumpulkan simpanan yang dapat diinvestasikan, membina pengembangan sistem perbankan yang maju.

Sebagian besar bank mapan yang mendominasi dunia investasi dimulai pada 1800-an, termasuk Goldman Sachs dan J.P. Morgan.

Abad ke-20 menyaksikan terobosan baru dalam teori investasi, dengan pengembangan konsep baru dalam penetapan harga aset, teori portofolio, dan manajemen risiko.

Pada paruh kedua abad ke-20, banyak kendaraan investasi baru diperkenalkan, termasuk dana lindung nilai, ekuitas swasta, modal ventura, REIT dan ETF.

Pada 1990-an, penyebaran Internet yang cepat membuat perdagangan online dan kemampuan penelitian dapat diakses oleh masyarakat umum, melengkapi demokratisasi investasi yang telah dimulai lebih dari seabad yang lalu.

 

Cara Berinvestasi

Pertanyaan tentang “bagaimana berinvestasi” bermuara pada apakah Anda adalah investor jenis Do-It-Yourself (DIY) atau lebih suka uang Anda dikelola oleh seorang profesional.

Banyak investor yang lebih suka mengelola uang mereka sendiri memiliki akun di broker diskon karena komisi rendah dan kemudahan melakukan perdagangan pada platform mereka.

Investor yang lebih menyukai manajemen uang profesional umumnya memiliki manajer kekayaan yang menjaga investasi mereka.

Manajer kekayaan biasanya membebankan klien mereka persentase aset yang dikelola sebagai biaya mereka.

Sementara pengelolaan uang profesional lebih mahal daripada mengelola uang sendiri, investor semacam itu tidak keberatan membayar untuk kemudahan mendelegasikan penelitian, pengambilan keputusan investasi, dan perdagangan kepada seorang ahli.

Berinvestasi versus Spekulasi

Spekulasi adalah kegiatan terpisah dari melakukan investasi.

Investasi melibatkan pembelian aset dengan maksud menahan mereka untuk jangka panjang, sementara spekulasi melibatkan upaya untuk memanfaatkan inefisiensi pasar untuk laba jangka pendek.

Kepemilikan pada umumnya bukan tujuan spekulan, sementara investor sering kali ingin membangun jumlah aset dalam portofolio mereka dari waktu ke waktu.

Meskipun spekulan sering membuat keputusan berdasarkan informasi, spekulasi biasanya tidak dapat dikategorikan sebagai investasi tradisional.

Spekulasi umumnya dianggap berisiko lebih tinggi daripada investasi tradisional, meskipun ini dapat bervariasi tergantung pada jenis investasi yang terlibat.

Beberapa menganggap spekulasi lebih mirip perjudian daripada yang lain.

Apakah membeli sekuritas memenuhi syarat sebagai investasi atau spekulasi tergantung pada tiga faktor:

  1. Jumlah risiko yang diambil: Investasi biasanya melibatkan jumlah risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan spekulasi.
  2. Periode holding dari investasi: Investasi biasanya melibatkan periode holding yang lebih lama, diukur cukup sering dalam beberapa tahun; spekulasi melibatkan periode holding yang jauh lebih pendek.
  3. Sumber pengembalian: Apresiasi harga mungkin merupakan bagian yang relatif kurang penting dari pengembalian investasi, sedangkan dividen atau distribusi mungkin menjadi bagian utama. Dalam spekulasi, apresiasi harga umumnya merupakan sumber utama pengembalian.

Karena volatilitas harga adalah ukuran risiko yang umum, masuk akal bahwa chip biru yang tenang jauh lebih berisiko daripada cryptocurrency.

Dengan demikian, membeli blue chip yang membayar dividen dengan harapan akan menahannya selama beberapa tahun akan memenuhi syarat sebagai investasi.

Di sisi lain, seorang trader yang membeli cryptocurrency dengan tujuan membalikkannya untuk mendapatkan keuntungan cepat dalam beberapa hari jelas berspekulasi.

Pada bulan Maret 2019, dana kekayaan negara Norwegia senilai 1 triliun dolar mengumumkan bahwa mereka akan secara bertahap menghentikan investasinya di perusahaan eksplorasi dan produksi minyak, bukti semakin populernya Investasi Bertanggung Jawab Sosial (SRI).

Contoh Pengembalian dari Berinvestasi

Anggap Anda membeli 100 lembar saham seharga Rp 50 dan menjualnya tepat setahun kemudian seharga Rp 60. Selama periode holding satu tahun, Anda menerima Rp 2,50 dividen per saham. Berapa perkiraan pengembalian total Anda, mengabaikan komisi?

Capital gain = (Rp 60 – Rp 50) = (Rp 10 / Rp 50) x 100% = 20%

Dividen = (250 / Rp 5000) x 100% = 5%

Pengembalian total = 25%

RINGKASAN MATERI

Investasi adalah tindakan meletakkan uang untuk memulai atau memperluas bisnis atau proyek atau pembelian aset, dengan tujuan mendapatkan pendapatan atau apresiasi modal.

Investasi berorientasi pada pengembalian di masa depan, dan dengan demikian memerlukan beberapa tingkat risiko.

Bentuk umum investasi termasuk pasar keuangan (mis. Saham dan obligasi), kredit (mis. Pinjaman atau obligasi), aset (mis. Komoditas atau karya seni), dan real estat.

Dalam berinvestasi, risiko dan pengembalian adalah dua sisi dari mata uang yang sama; risiko rendah umumnya berarti pengembalian yang diharapkan rendah, sedangkan pengembalian yang lebih tinggi biasanya disertai dengan risiko yang lebih tinggi.

Risiko dan ekspektasi pengembalian dapat sangat bervariasi dalam kelas aset yang sama; blue-chip yang diperdagangkan di NYSE dan topi mikro yang diperdagangkan di luar bursa akan memiliki profil pengembalian risiko yang sangat berbeda.

Jenis pengembalian yang dihasilkan tergantung pada aset; banyak saham membayar dividen triwulanan, sementara obligasi membayar bunga setiap kuartal dan real estat memberikan pendapatan sewa.

Apakah membeli sekuritas memenuhi syarat sebagai investasi atau spekulasi tergantung pada tiga faktor – jumlah risiko yang diambil, periode holding, dan sumber pengembalian.

Iklan

Melalui buku ini, Anda akan belajar bagaimana Membangun kekayaan Melalui Investasi.

9 Replies to “Pengertian Investasi Menurut Para Ahli, Jenis, Sejarah dan Cara Berinvestasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *