Mau coba investasi tapi masih bingung mulainya dari mana, lantas investasi apa aja sih yang cocok untuk pemula? Tenang, karena di video ini kita akan membahas instrumen investasi bagi pemula dan kesalahan investor pemula yang perlu kamu hindari.
Ingat, kamu perlu mencobanya dengan nominal yang kecil dan tentu saja pilih instrumen investasi yang benar-benar aman ya.
Penasaran dengan pembahasan kita kali ini? Ikuti terus ya !
4 Pilihan Investasi untuk Pemula
Sebenarnya ada banyak banget jenis investasi yang bisa kamu coba jika kamu benar-benar masih awam dalam hal investasi. Kamu bisa mencoba berinvestasi pada reksadana, tabungan deposito, emas, serta saham.
Keempat instrumen investasi diatas menjadi pilihan yang paling banyak digemari oleh para pemula atau mereka yang baru pertama kali terjun di dalam dunia investasi.
Tapi selain keempat instrumen investasi tersebut, sebenarnya masih ada lagi jenis investasi lainnya, seperti surat berharga, properti, hingga peer to peer lending. Namun, instrumen saham tersebut masih sangat jarang dipilih oleh para pemula.
Untuk itu, pada kesempatan kali ini kami hanya akan fokus pada instrumen investasi yang banyak dan layak dipilih oleh pemula saja. Berikut ini adalah ulasannya.
Baca: Jenis Investasi Jangka Panjang yang Bisa Kamu Pilih.
Daftar isi
Investasi Emas
Kalau saya lebih setuju jika emas berfungsi sebagai lindung nilai atau menjaga nilai uang dari gerusan inflasi. Seringkali emas dianggap sebagai suatu jenis investasi yang paling sesuai untuk para pemula. Hal tersebut dikarenakan stabilitas peningkatan harga emas yang sangat baik, sehingga membuat emas jarang mengalami penurunan harga secara signifikan.
Nah, perkembangan harga emas ini sangatlah besar. Bayangkan saja, harga emas di tahun 2011 lalu masih sekitar Rp 400.000 per gram saja. Angka tersebut pun melonjak hingga Rp 500.000 per gram. Di awal tahun 2020 lalu, harganya terus meningkat hingga menyentuh Rp 1.000.000 per gram.
Untuk Anda yang tertarik berinvestasi emas, Anda bisa memulainya dengan membeli emas ANTAM yang banyak tersedia di berbagai situs jual beli emas. Bila Anda ingin lebih mudah lagi, Anda bisa membelinya di beberapa situs atau aplikasi e-commerce terpercaya.
Baca: 5 Strategi Mencapai Kebebasan Finansial di Awal Tahun.
Investasi Reksadana
Saya suka banget instrumen investasi reksadana, karena memang sudah terdiversifikasi secara otomatis, baik dari jenis aset maupun risikonya. Reksadana adalah suatu metode investasi yang dibantu dengan manajer investasi. Nantinya, manajer investasi tersebut akan menggunakan dana dari para pemodal agar bisa diinvestasikan ke beberapa instrumen investasi, seperti deposito, saham, obligasi, dll.
Berdasarkan alokasi dananya, reksadana terbagi menjadi empat jenis, yaitu pendapatan tetap, pasar uang, campuran, dan juga saham.
Keempat jenis alokasi dana tersebut mempunyai tingkat keuntungan dan kerugiannya masing-masing karena mempunyai alokasi pada instrumen yang berbeda-beda.
Banyak ahli yang menyarankan pada para pemula untuk mencoba reksadana pasar uang. Pasalnya, potensi dalam memperoleh keuntungan di dalamnya lebih tinggi ketimbang deposito bank. Untuk memulai investasi reksadana pun Anda hanya memerlukan modal yang cukup terjangkau, sekitar Rp 50.000 hingga Rp 100.000 saja.
Deposito
Investasi untuk pemula selanjutnya adalah deposito di bank. Selain bisa memberikan keuntungan yang tinggi daripada menabung, deposito pun mampu memberikan jaminan keuntungan. Sehingga, potensi dalam memperoleh keuntungan pun akan menjadi lebih besar.
Walaupun begitu, deposito tetap mempunyai nilai nominal tertentu. Pada umumnya, bank akan menetapkan saldo minimal awal sebesar Rp 10.000.000. Bahkan, beberapa bank ada yang menetapkan saldo minimal awal lebih dari angka tersebut.
Deposito pun mempunyai jangka waktu pengambilan, sehingga Anda tidak bisa mengambilnya secara bebas. Umumnya, jangka waktu yang ditetapkan adalah dari mulai bulanan hingga tahunan.
Investasi Saham
Sebenarnya, investasi saham adalah investasi yang kurang disarankan untuk para pemula. Walaupun kemungkinan untuk memperoleh keuntungan di dalamnya sangat besar, namun risiko saham yang tidak menentu membuat investasi ini tidak direkomendasikan untuk pemula. Terlebih lagi untuk Anda yang baru mulai terjun ke dalam dunia investasi.
Untuk Anda, pemula yang ingin menjalankan investasi saham, cobalah terlebih dahulu mendaftar di virtual stock yang sudah banyak disediakan di beberapa aplikasi saham. Dengan mempelajari dan memahaminya, maka Anda bisa mengetahui cara kerja saham serta waktu yang tepat untuk menjual dan membelinya.
Untuk Anda yang sangat berminat dalam menjalankan investasi saham, disarankan untuk membeli saham blue chip. Saham blue chip merupakan saham yang mempunyai performa baik selama saham tersebut melantai di bursa saham dan memiliki market caps yang besar.
Baca: Apa itu Saham dan Apa Aja Keuntungan serta Risikonya?
5 Kesalahan yang Banyak Dilakukan Investor Pemula
Nah, dibagian awal kita sudah bahas 4 instrumen investasi yang cocok ntuk investor pemula dan awam dalam hal investasi. Sekarang kita akan bahas 5 kesalahan yang sering terjadi pada investor pemula.
Dulunya sih saya juga sering ngelakuin hal ini, maklum masih nubie. Namun seiring bertambahnya jam terbang, perlahan tapi pasti saya mampu mengatasi masalah tersebut. Nah berikut adalah 5 kesalahan yang wajib dihindari oleh investor pemula, simak terus.
Kebiasaan Menunda
Kesalahan terbesar dari investor pemula adalah kebiasaan menunda-nunda dalam berinvestasi. Seperti Dilansir dari laman Kompas.com, salah seorang ahli dalam perencanaan keuangan bernama Nick Holeman menyatakan bahwa semakin muda Anda melakukan investasi, maka akan semakin banyak pula manfaat yang bisa Anda dapatkan untuk jangka panjang.
Dengan mulai berinvestasi sejak dini, maka hari-hari tua Anda akan memperoleh dana yang cukup dengan keajaiban compound interest. Untuk itu, Anda bisa mulai berinvestasi mulai dari sekarang. Tahap awal dalam memulai investasi untuk pemula adalah dengan mengatur anggaran keuangan.
Tak Punya Rencana dalam Berinvestasi
Berdasarkan laman Investopedia, mereka yang sukses dalam menjalankan investasi adalah mereka yang mempunyai rencana jangka panjang dalam hal investasi. Namun, akan beda ceritanya bila Anda menjalankan investasi dengan alasan hanya coba-coba saja.
Untuk Anda yang ingin serius dalam menjalankan investasi, maka Anda harus mempunyai rencana jangka panjang. Rencana paling mudah dan sederhana yang bisa Anda buat adalah jumlah uang yang akan Anda investasikan perbulannya.
Walaupun dalam menjalankannya banyak investor pemula yang keluar dari jalur rencananya, tapi minimal Anda sudah mempunyai sedikit gambaran yang jelas tentang kegiatan investasi.
Setelah Anda mengantongi pengalaman yang cukup dalam berinvestasi, Anda bisa menjaga nilai investasi Anda agar bisa lebih sesuai dengan perencanaan. Untuk itu, buatlah rencana investasi Anda mulai dari sekarang.
Nunggu Banyak Uang
Kesalahan selanjutnya yang banyak dilakukan oleh para pemula adalah pemikiran bahwa investasi memerlukan modal yang besar. Anggapan ini keliru banget lho gaes.
Saat ini, beberapa aplikasi investasi sudah sangat memudahkan para penggunanya, bahkan mereka bisa memberikan opsi untuk menjalankan investasi dengan modal yang sangat minim mulai 100.000. Jadi, berapapun dana yang ingin Anda alokasikan, sekarang dana tersebut bisa Anda gunakan untuk memulai investasi.
Dengan menjalankan investasi dari modal yang minim, nantinya Anda akan mulai terbiasa dalam menyisihkan uang dalam menjalankan investasi. Hal tersebut nantinya akan berdampak pada jumlah uang yang Anda investasikan di masa depan.
Berinvestasi Hanya Pada Satu Jenis
Setelah berhasil memulai dan menyisihkan uang untuk menjalankan investasi, maka kesalahan lainnya yang sangat sulit dihindari oleh para investor pemula adalah berinvestasi pada satu jenis instrumen saja.
Para investor pemula umumnya banyak yang berpikir bahwa menempatkan investasi di satu instrumen akan mampu meminimalisir resiko. Sayangnya tindakan ini tidak sepenuhnya tepat.
Anda tentu pernah mendengar satu ungkapan yang sangat familiar dalam hal investasi, yakni “Jangan meletakan telur pada satu keranjang”. Istilah ini menggambarkan dana investasi Anda selayaknya telur.
Artinya, akan lebih baik bila Anda menempatkan sedikit dana investasi di setiap instrumen daripada hanya menempatkan banyak dana investasi di dalam satu instrumen saja.
Sehingga, bila ada satu instrumen investasi yang mengalami kerugian, maka tidak akan mempengaruhi instrumen investasi yang lainnya.
Terlalu Sering Memantau Portofolio
Kesalahan lainnya yang banyak dilakukan oleh investor pemula adalah terlalu sering melihat portofolio. Ini sebenarnya hal yang wajar, sebagai seorang pemula tentu ingin tahu dan pengennya rutin memantau perkembangan nilai investasi.
Tapi, kebiasaan tersebut sebaiknya Anda hindari dalam menjalankan investasi. Karena hal tersebut hanya akan membuat Anda merasa stress dan melupakan rencana jangka panjang yang sudah Anda buat.
Nah, demikianlah pembahasan tentang 4 pilihan instrumen investasi untuk pemula dan 5 kesalahan yang harus dihindari. Jadi, beberapa pilihan instrumen investasi untuk pemula terdiri dari emas, reksadana, deposito dan saham.
Baca juga: Tips Investasi Properti bagi Pemula, Kamu Wajib Baca Sebelum Berivestasi.
Beberapa hal yang harus dihindari adalah tidak mempunyai rencana jangka panjang, menunda investasi, menunggu uang cukup, menempatkan investasi hanya pada satu jenis instrumen saja, dan terlalu sering memantau portofolio.
Untuk mulai menjalankan rencana investasi yang baik, hal pertama yang wajib Anda lakukan adalah mengatur anggaran keuangan dengan cara membuat laporan keuangan yang tepat setiap bulannya.
Anda juga bisa tonton video berikut untuk dapatkan insight yang powerfull, klik play button ya gaes
3 Replies to “4 Instrumen Investasi yang Tepat bagi Pemula dan 5 Kesalahan Investor Pemula yang Wajib Kamu Hindari”