Dari berbagai macam instrumen investasi yang tersedia, seperti deposito, emas, reksadana hingga saham, dan nyatanya reksa dana masih menjadi salah satu ‘kendaraan’ yang banyak digunakan oleh investor untuk menumbuhkan asetnya.
Mengapa reksa dana menjadi pilihan, tentu saja topik ini yang akan kita bahas bersama kamu ya teman-teman, so ikuti terus video ini hingga selesai dan jangan lupa untuk mendukung kami dengan cara berlangganan/subscribe dan nyalakan lonceng notifikasinya.
Oke, Reksa dana memang menjadi instrumen investasi yang populer selain saham dan deposito. Alasannya sederhana, karena bekerjanya sistem bunga majemuk atau compound interest yang menurut Albert Einstein merupakan salah satu keajaiban dunia.
Bunga majemuk atau yang lebih dikenal dengan compound interest merupakan cara termudah bagi investor untuk mendapatkan keuntungan. Konsep bunga majemuk merupakan penggabungan dari bunga atas bunga yang diperoleh dari modal awal investasi.
Ide awal dari bunga yang terus bertambah ini bertujuan untuk meningkatkan nilai aset sebelumnya. Singkatnya, jika investor berinvestasi Rp1.000.000 setiap bulan dengan keuntungan 10 persen per tahun dalam waktu 5 tahun, maka investor akan memiliki aset senilai Rp73.261.200 dari total modal Rp60.000.000.
Sebagai seorang investor, kamu perlu tahu bahwa poin penting dari penggabungan bunga atas bunga yang dihasilkan dari investasi harus diinvestasikan kembali agar bunga tersebut dapat bekerja dengan baik. Investor tidak boleh menarik uang yang sudah menghasilkan keuntungan dari bunga, sebab penarikan ini akan menghambat pertumbuhan nilai aset yang lebih signifikan.
Agar lebih jelas, mari kita cari tahu bagaimana investor mendapatkan keuntungan di reksa dana dan bagaimana memanfaatkan compound interest dengan baik.
Baca: Pengertian Bunga Majemuk.
Daftar isi
Return Reksa Dana
Seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya bawha reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang menarik bagi investor bila ingin mendiversifikasikan portofolionya. Harganya yang murah juga menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki reksa dana dibandingkan instrumen investasi lain.
Murah disini bukan berarti murahan ya… karena di reksa dana kita bisa berinvestasi mulai 10.000. iya kamu gak salah dengar.
Selain itu, kini investor sudah memiliki kemudahan dalam berinvestasi reksa dana, salah satunya melalui platform reksa dana seperti bibit atau ajaib.
Saat ini, investor bisa membeli reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham atau gabungan ketiganya yang sesuai dengan target finansial di masa depan, berdsarkan toleransi risiko, dan juga gaya hidup kamu.
Uang yang sudah gunakan untuk membeli unit penyertaan reksa dana akan dikumpulkan oleh manajer investasi untuk berinvestasi di aset yang sesuai pilihan kita.
Misalnya, jika kamu membeli reksa dana saham, maka uang yang sudah digabung dengan uang investor lain akan diinvestasikan pada saham, atau jika kamu memilih reksa dana pendapatan tetap, uang tersebut akan diinvestasikan ke instrumen obligasi.
Jadi, satu bagian di reksa dana memberi investor sedikit kepemilikan di berbagai instrumen investasi. Dana yang dikelola secara aktif oleh manajer investasi akan dipantau secara berkala dan jika perlu dilakukan relokasi aset agar hasil investasi tetap memenuhi tujuan investasi kamu.
Ada beberapa cara bagaimana reksa dana memberikan return atau keuntungan yang tinggi kepada investor.
Cara Pertama adalah investor akan mendapatkan keuntungan dari dividen sekuritas yang membentuk kepemilikan dana (jika kamu memilih reksa dana saham).
Manajer investasi biasanya membayar keuntungan tersebut dalam bentuk distribusi dan investor bisa menariknya atau menginvestasikannya kembali.
Cara kedua adalah melalui capital gain. Keuntungan ini berasal dari penjualan sekuritas yang harganya naik. Untuk cara terakhir, investor bisa mendapatkan keuntungan dari reksa dana dengan menjual kepemilikan. Investor akan mendapatkan keuntungan jika harga kepemilikan yang naik, tetapi masih dipertahankan oleh si manajer investasi.
Baca: Apa itu Time Value of Money.
Jadi Sebenarnya Bagaimana Bunga Majemuk Terjadi di Reksa Dana?
Perlu kamu ingat bahwa compound interest dibayarkan kepada investor atas bunga yang diperoleh dari tahun sebelumnya. Oleh karena itu, compound interest dihitung berdasarkan jumlah pokok ditambah bunga tambahan setiap tahunnya.
Dengan kata lain, kamu juga bisa menyebutnya sebagai bunga di atas bunga atau bisa juga dikatakan sebagai bunga berbunga.
Nah, dengan memanfaatkan compound interest, nilai aset investor yang diinvestasikan pada reksa dana akan tumbuh lebih cepat dibandingkan sekedar menabung atau mengendap pada rekening bank, yang semakin lama nilainya akan tergerus oleh inflasi.
Sesunguhnya bukan hal yang rumit bagi investor reksa dana untuk meningkatkan bunga majemuk. Semakin banyak uang yang diinvestasikan secara rutin dan semakin lama disimpan, semakin besar pula pertumbuhannya.
Atau dengan kata lain, setiap bulan kita bisa menambah investasi kita sesuai dengan plan kalian tentunya. Mau ditambah 1 juta atau pun 2 juta, itu tergantung dari tujuan investasi kamu.
Dengan mempertimbangkan untuk menginvestasikan kembali dividen yang diperoleh juga semakin meningkatkan peluang utnuk mendapatkan compound interest yang lebih tinggi. Semakin banyak bunga yang terakumulasi dari waktu ke waktu dan semakin sering investor menginvestasikan uangnya, semakin cepat pertumbuhan keuntungan.
Baca: Kebebasan Finansial.
Bagaimana Cara Menghitung Bunga Majemuk?
Reksa dana sebenarnya dirancang untuk menghasilkan keuntungan majemuk semaksimal mungkin. Bila seorang investor berinvestasi untuk jangka panjang, maka peningkatan bunga tersebut akan memberikan hasil yang optimal pada pertumbuhan portofolio.
Berikut ini adalah perhitungan singkat tentang bagaimana bunga majemuk terbukti sebagai salah satu keajaiban dunia menurut ilmuwan Albert Einstein.
Katakanlah kamu berinvestasi sebesar Rp2.000.000 perbulan dalam produk reksa dana campuran, selama 10 tahun ke depan, dengan tingkat return 10% per tahun.
Maka kamu akan memperoleh total nilai investasi sebesar Rp240.000.000 dalam 10 tahun akan memberikan keuntungan senilai Rp142.498.190, yang artinya total aset kamu mencapai Rp382.498.190.
Lantas bagaimana jika kamu memutuskan untuk melanjutkan investasi tersebut dan tidak mengambil sepeserpun dari total aset untuk sepuluh tahun lagi?
Dari total modal awal ditambah modal kedua yang berjumlah Rp622.498.190 (Rp240.000.000 + Rp382.498.190.), maka keuntungan yang kamu dapatkan dari bunga majemuk untuk 10 tahun kedua adalah Rp752.101.798 atau total aset hampir mencapai Rp1,375 miliar (Rp622.498.190 + Rp752.101.798). Keunggulan yang dimiliki oleh compound interest ini yang akan melipat gandakan keuntungan investasi setiap bulan secara berkelanjutan.
Namun ingat, investasi disini dalam waktu yang terbilang panjang hingga 10 tahun, jadi sanggupkan kamu bertahan meskipun melihat portofolio berdarah-darah? Untuk tujuan seperti dana pensiun sih saya kita itu gak masalah ya, toh 10 tahun yang lalu juga kita gak tau apa yang akan terjadi sekarang, jadi jalani saja.
Berinvestasi jangka panjang sebaiknya menggunakan uang yang telah disisihkan dan dialokasikan untuk investasi pada dana pensiun, bukan dari uang bulanan atau dana darurat ataupun dana pendidikan anak.
Jadi masing-masing sumber dana tentunya berasal dari alokasi yang telah kita siapkan/rencanakan, jadi kita gak perlu merasa khawatir tentang uang yang kita investasikan.
Kesimpulan
Compound interest adalah salah satu konsep paling sederhana dan paling berguna dalam melipatgandakan hasil investasi. Kamu tidak perlu menjadi ahli manajemen atau memiliki lisensi sebagai financial advisor untuk mendapatkan keuntungan dari compound interest.
Sebagai seorang investor, kamu hanya perlu memahami nilai waktu dari uang (time value of money) dan mulailah berinvestasi sedini mungkin jika ingin melihat bagaimana salah satu keajaiban dunia tersebut bekerja.
Ingat, jangan menunda untuk alasan yang gak jelas karena kamu akan kehilangan lebih banyak peluang.