PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) merupakan salah satu emiten yang masuk dalam indeks saham LQ45. Perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM), bahan kimia dasar, kawasan industri, dan logistik.
Bagaimana strategi AKRA untuk mencapai target pertumbuhan laba bersih sebesar 12-15% pada tahun 2024?
Daftar isi
Key Takeaway:
AKR Corporindo ($AKRA), salah satu perusahaan terkemuka di bidang perdagangan BBM, distribusi kimia, logistik, dan kawasan industri, mengeluarkan guidance untuk FY24 yang optimis. Perseroan memproyeksikan laba bersihnya akan naik +12–15% YoY, melampaui ekspektasi pasar yang hanya +11%.
Ini adalah target yang ambisius, mengingat pada FY23, perseroan juga menargetkan pertumbuhan laba bersih +14–16%. Ada beberapa faktor yang mendukung target tersebut, antara lain:
- Peningkatan volume penjualan BBM dan biosolar, terutama di wilayah Indonesia timur, yang merupakan pasar potensial bagi AKRA. Selain itu, perseroan juga akan mendapatkan manfaat dari permintaan bahan kimia dasar yang tinggi, seiring dengan beroperasinya smelter di Indonesia.
- Peningkatan efisiensi dan kapasitas operasional di segmen logistik, yang didorong oleh investasi AKRA pada armada kapal dan truk baru, serta pengembangan pasar di wilayah Indonesia timur. Segmen ini diharapkan akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap laba bersih perseroan.
- Peningkatan penjualan lahan dan recurring income di KEK JIIPE, yang merupakan proyek unggulan AKRA di bidang kawasan industri. Perseroan menargetkan penjualan lahan di KEK JIIPE sebesar 130 hektare pada FY24, meningkat dari 90 hektare pada FY23. Selain itu, perseroan juga akan mendapatkan pendapatan berulang dari utilities dan pelabuhan di JIIPE, yang akan semakin meningkat seiring dengan berproduksinya industri besar di kawasan tersebut.
- Perseroan menganggarkan belanja modal (capex) sebesar 400 miliar rupiah, sama dengan capex pada FY23. Capex tersebut akan dialokasikan untuk keperluan tangki penyimpanan, armada kapal dan truk, serta ekspansi stasiun pengisian SPBU BP-AKR.
Segmen Bisnis yang Menjadi Andalan
AKRA memiliki beberapa lini bisnis yang berpotensi tumbuh di masa depan, yaitu:
Perdagangan BBM dan distribusi kimia
AKRA merupakan perusahaan swasta nasional pertama yang mendistribusikan BBM subsidi, dengan kerjasama dengan BPH Migas dan BP. AKRA memiliki 50 SPBU dengan merek BP-AKR dan 130 SPBU dan SPBN dengan merek Pertamina-AKR. AKRA menargetkan untuk menambah 40 hingga 50 SPBU baru pada tahun 2024, dengan anggaran yang berasal dari internal kas.
AKRA juga memiliki 15 kapal untuk mengangkut BBM dan bahan kimia dasar, yang dapat meningkatkan efisiensi dan margin perusahaan. AKRA juga akan mendapatkan manfaat dari permintaan BBM yang meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi dan aktivitas industri. Selain itu, permintaan bahan kimia dasar juga akan didorong oleh pembangunan smelter, terutama di kawasan industri JIIPE.
Logistik
AKRA menyediakan jasa logistik seperti penyewaan tangki penyimpanan dan gudang, jasa pengepakan, bongkar muat, dan transportasi, terutama untuk produk cair dan padat dan BBM. AKRA memiliki fasilitas logistik yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan kapasitas tangki penyimpanan sebesar 1,2 juta kiloliter dan kapasitas gudang sebesar 300.000 ton.
AKRA juga memiliki 15 kapal untuk mengangkut BBM dan bahan kimia dasar, yang dapat meningkatkan efisiensi dan margin perusahaan. AKRA menargetkan untuk menambah satu kapal lagi dalam waktu 2-3 bulan ke depan, sehingga memiliki 16 kapal pada tahun 2024.
Kawasan industri
AKRA mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik atau Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), yang merupakan kawasan industri terintegrasi dengan pelabuhan dan infrastruktur pendukung lainnya. AKRA memiliki lahan seluas 3.000 hektar di kawasan tersebut, yang dapat disewakan atau dijual kepada tenant.
AKRA juga menyediakan jasa terkait seperti penyediaan listrik, air, gas, dan limbah. AKRA telah mendapatkan beberapa tenant besar, seperti PT Freeport Indonesia, yang akan membangun smelter di kawasan tersebut. AKRA juga berharap adanya peningkatan investasi dan permintaan di kawasan industri seiring dengan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja.
Anggaran dan Target Pertumbuhan
Untuk mendukung target pertumbuhan, AKRA mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar 400 miliar rupiah, setara dengan anggaran capex pada 2023. Dana tersebut akan digunakan untuk keperluan tangki penyimpanan, armada kapal dan truk, serta ekspansi stasiun pengisian SPBU BP-AKR.
AKRA menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 12-15% pada tahun 2024, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi konsensus di level 11%, tetapi lebih rendah dibandingkan target 2023 yang mencapai 14-16%.
Ke depan, pertumbuhan laba bersih AKRA akan lebih didorong oleh peningkatan margin akibat kontribusi yang lebih besar dari segmen kawasan industri yang memiliki profitabilitas lebih tinggi dibandingkan perdagangan BBM dan distribusi kimia.
Kesimpulan
Dengan guidance yang optimis ini, AKRA menunjukkan bahwa perseroan memiliki prospek yang cerah di masa depan. Segmen kawasan industri akan menjadi pendorong utama pertumbuhan laba bersih AKRA, karena memiliki margin yang lebih tinggi dibandingkan segmen perdagangan BBM dan distribusi kimia.
AKRA juga akan terus memperkuat posisinya di pasar BBM dan biosolar, serta meningkatkan kinerja di segmen logistik. Untuk mendukung rencana tersebut, perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar 400 miliar rupiah untuk mendukung target pertumbuhan laba bersih sebesar 12-15% pada tahun 2024, yang akan lebih didorong oleh peningkatan margin dari segmen kawasan industri.
Jadi PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) ini merupakan salah satu emiten yang masuk (kembali, setelah sebelumnya keluar) dalam indeks saham LQ45. Perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM), bahan kimia dasar, kawasan industri, dan logistik. AKRA memiliki beberapa lini bisnis yang berpotensi tumbuh di masa depan, yaitu perdagangan BBM dan distribusi kimia, logistik, dan kawasan industri.