Dalam sistem keuangan dunia dikenal dua komponen besar yaitu pasar uang dan pasar modal, nah keduanya memiliki peranan penting dalam sistem perekonomian suatu negara. Dinegara-negara berkembang, pasar uang umumnya lebih mendominasi yang ditandai dengan adanya fungsi intermediasi seperti perbankan atau lembaga keuangan non bank. Jadi ketika perusahaan ingin memperoleh modal maka melalui mekanisme hutang di Bank.
Sedangkan dinegara maju, yang mendominasi adalah pasar modal, jadi ketika perusahaan (entitas usaha) ingin memperoleh atau menambah modal maka dilakukan dalam mekanisme penawaran umum di pasar modal seperti menjual sebagian kepemilikan ke publik (IPO: menjual saham) dan menerbitkan obligasi (surat hutang).
Pasar uang dan pasar modal kemudian membentuk satu mekanisme yang lebih dikenal dengan pasar keuangan dalam suatu negara. Bagaimana peran keduanya dan perbedaannya dalam sistem perekonomian, itulah topik yang akan kita ketengahkan kepada Anda, so simak selengkapnya pembahasannya.
Sekilas kita bisa melihat bahwa pasar uang dan pasar modal bukanlah lembaga tunggal melainkan dua komponen besar dari sistem keuangan global.
Pasar uang adalah perdagangan utang jangka pendek. Ini adalah aliran kas yang konstan antara pemerintah, perusahaan, bank, dan lembaga keuangan, meminjam dan meminjamkan untuk jangka waktu sesingkat semalam dan tidak lebih dari setahun.
Pasar modal meliputi perdagangan saham dan obligasi. Ini adalah aset jangka panjang yang dibeli oleh lembaga keuangan, broker profesional, dan investor individu.
Bersama-sama, pasar uang dan pasar modal terdiri dari sebagian besar dari apa yang dikenal sebagai pasar keuangan.
Baca: 5 elemen Kunci dalam Perilaku Keuangan.
Apa itu Pasar Uang?
Pasar uang adalah tempat yang baik bagi individu, bank, perusahaan lain, dan pemerintah untuk memarkir uang tunai untuk waktu yang singkat, biasanya satu tahun atau kurang.
Hal itu dilakukan agar bisnis dan pemerintah yang membutuhkan uang tunai untuk beroperasi dapat memperolehnya dengan cepat dengan biaya yang wajar, dan agar bisnis yang memiliki lebih banyak uang tunai daripada yang mereka butuhkan dapat menggunakannya.
Pengembaliannya atau return sangat rendah dan sederhana tetapi risikonya rendah. Instrumen yang digunakan di pasar uang antara lain deposito, pinjaman agunan, akseptasi, dan bill of exchange. Lembaga yang beroperasi di pasar uang termasuk Bank Sentral (Bank Indonesia), bank komersial, dan lembaga keuangan non bank.
Ketika perusahaan atau pemerintah menerbitkan utang jangka pendek, biasanya untuk menutupi biaya operasional rutin atau memasok modal kerja, bukan untuk perbaikan modal atau proyek skala besar.
Likuiditas
Pasar uang memainkan peran kunci dalam memastikan bahwa bank, perusahaan lain, dan pemerintah mempertahankan tingkat likuiditas yang sesuai setiap hari, tanpa gagal dan membutuhkan pinjaman yang lebih mahal dan tanpa menimbun kelebihan uang tunai yang tidak menghasilkan bunga.
Investor individu dapat menggunakan pasar uang untuk menginvestasikan tabungan mereka di tempat yang aman dan mudah diakses. Banyak pilihan yang tersedia, termasuk reksadana yang berfokus pada dana pasar uang negara, sertifikat obligasi, dan obligasi ritel negara (ORI) dan sejenisnya. Banyak dana pemerintah yang bebas pajak, dana pasar uang juga dapat dibuka di sebagian besar bank pemerintah maupun swasta.
Apa itu Pasar Modal?
Pasar modal adalah tempat dimana instrumen investasi seperti saham dan obligasi diperdagangkan. Pergerakannya dari jam ke jam terus dipantau dan dianalisis untuk petunjuk tentang kesehatan ekonomi pada umumnya, status setiap industri di dalamnya, dan konsensus untuk masa depan, baik jangka pendek maupun panjang.
Tujuan utama dari lembaga perusahaan yang masuk ke pasar modal adalah untuk mengumpulkan uang untuk tujuan jangka panjang mereka, yang biasanya bermuara pada perluasan bisnis mereka dan meningkatkan pendapatan mereka. Mereka melakukan ini dengan menerbitkan saham saham dan dengan menjual obligasi korporasi kepada Investor.
Terdapat Pasar Primer dan Sekunder
Pasar modal secara umum dibagi menjadi dua yaitu pasar primer dan pasar sekunder. Perusahaan yang menerbitkan putaran saham atau obligasi baru menempatkannya di pasar primer untuk dijual langsung kepada investor ritel atau institusi.
Ketika pembeli tersebut memutuskan untuk menjual saham atau obligasi mereka, mereka melakukannya di pasar sekunder. Penerbit asli saham atau obligasi tersebut tidak segera mendapat manfaat dari penjualan kembali mereka, meskipun perusahaan tentu saja memiliki minat pada harga saham mereka yang naik dari waktu ke waktu.
Pasar modal pada dasarnya lebih berisiko daripada pasar uang dan memiliki potensi keuntungan dan kerugian yang lebih besar.
Baca: Perusahaan Publik/Terbuka.
Penutup
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara pasar uang dan pasar modal terdapat pada jangka waktu dimana pasar uang lebih likuit sedangkan pasar modal bisa berupa instrumen jangka menengah hingga panjang.
Selanjutnya, pasar uang dimediasi oleh Bank dan Pemerintah, sedangkan pasar modal lebih diperantarai oleh perusahaan efek yang diperdagangkan dipasar sekunder atau pasar primer.
Jenis atau instrumen di pasar uang terdiri dari deposito, sertifikat bank sentral sedangkan di pasar modal terdiri dari instrumen saham dan obligasi.
Pasar uang adalah sistem pinjaman jangka pendek. Peminjam mengetuknya untuk mendapatkan uang tunai yang mereka butuhkan untuk beroperasi dari hari ke hari. Pemberi pinjaman menggunakannya untuk menempatkan uang cadangan untuk bekerja.
Pasar modal diarahkan untuk investasi jangka panjang. Perusahaan menerbitkan saham dan obligasi untuk mengumpulkan uang untuk mengembangkan bisnis mereka. Investor membelinya untuk berbagi dalam pertumbuhan itu.
Pasar uang kurang berisiko dibandingkan pasar modal sementara pasar modal berpotensi lebih menguntungkan.