Investasi saham adalah salah satu cara untuk mengembangkan kekayaan dan mencapai tujuan keuangan. Namun, investasi saham juga memiliki risiko dan tantangan yang tidak bisa diabaikan. Bagaimana cara investasi saham yang aman, cerdas, dan menguntungkan? Salah satu jawabannya adalah dengan mengikuti kisah inspiratif Lo Kheng Hong, salah satu investor terkaya dan tersukses di Indonesia.
Siapa itu Lo Kheng Hong?
Lo Kheng Hong adalah seorang investor value Indonesia jenis individu. Lo Kheng Hong sebagai investor saham disebut-sebut sebagai Warren Buffett-nya Indonesia, yang merujuk pada nama salah satu investor terkaya dan terkenal di dunia1. Lo Kheng Hong lahir pada 20 Februari 1959 di Jakarta, dari keluarga yang sederhana. Ayahnya berasal dari Pontianak yang merantau ke Jakarta. Lo Kheng Hong semasa kecil merasakan kehidupan yang susah. Rumahnya di Jakarta sempit, hanya berukuran 4 × 10 meter2.
Lo Kheng Hong mulai bekerja sebagai pegawai tata usaha di sebuah bank saat masih kuliah malam jurusan Sastra Inggris di Universitas Nasional. Dia lulus pada tahun 1979 dan melanjutkan karirnya di bidang perbankan. Dia pernah menjadi kepala cabang Bank Ekonomi pada tahun 1991. Namun, pada tahun 1996, dia memutuskan untuk berhenti bekerja di bank dan berkonsentrasi penuh menjadi seorang investor saham3.
Bagaimana Lo Kheng Hong menjadi investor saham? Lo Kheng Hong mulai menjadi investor saham pada tahun 1989, saat usianya sudah 30 tahun. Ini berbeda dengan Warren Buffett yang pertama kali membeli saham pada usia 11 tahun. Saham yang pertama dibeli oleh Lo Kheng Hong adalah saham milik PT Gajah Surya Multi Finance pada saat penawaran umum perdana. Dia membeli saham tersebut dengan harga Rp 500 per lembar, dan berhasil menjualnya dengan harga Rp 2.000 per lembar dalam waktu tiga bulan3.
Sejak saat itu, Lo Kheng Hong terus belajar dan berinvestasi saham dengan menggunakan strategi value investing, yaitu mencari saham-saham yang dinilai murah atau undervalued berdasarkan analisis fundamental. Dia tidak peduli dengan fluktuasi harga saham jangka pendek, tetapi lebih fokus pada kinerja bisnis jangka panjang. Dia juga tidak sering menjual saham-sahamnya, kecuali ada alasan kuat untuk melakukannya, seperti perubahan fundamental dalam bisnis atau adanya peluang investasi yang lebih baik3.
Apa saja saham-saham yang dimiliki oleh Lo Kheng Hong? Saat ini, Lo Kheng Hong memiliki saham lima emiten (setara atau di atas 5%) yakni di PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN), emiten multifinance dari Grup Panin, lalu saham pabrik ban PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dan saham emiten media Grup MNC PT Global Mediacom Tbk (BMTR). Lo Kheng Hong juga memegang saham emiten logistik dan pelayaran PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS), dan emiten tambang PT Petrosea Tbk (PTRO), keduanya masuk Grup Indika Energy4.
Menurut data Bloomberg per 27 April 2021, nilai total saham-saham yang dimiliki oleh Lo Kheng Hong mencapai Rp 7,8 triliun. Ini menunjukkan bahwa Lo Kheng Hong telah berhasil mengembangkan kekayaannya secara signifikan dari investasi saham. Pada tahun 2012, ia memiliki aset berupa saham bernilai Rp 2,5 triliun. Pada tahun 2019, ia memiliki aset berupa saham bernilai Rp 5 triliun.
Apa saja kunci sukses Lo Kheng Hong dalam berinvestasi saham? Lo Kheng Hong memiliki banyak kunci sukses dalam berinvestasi saham, tetapi secara garis besar, dia memiliki delapan prinsip utama, yaitu:
- Selalu investasikan dengan margin of safety, yaitu membeli saham dengan harga yang jauh lebih rendah dari nilai intrinsiknya, yang dianggap dapat memberikan peluang return tinggi sekaligus meminimalkan risiko kerugian.
- Manfaatkan volatilitas pasar, yaitu memanfaatkan kesempatan untuk membeli saham-saham undervalued saat pasar sedang pesimis dan menjual saham-saham overvalued saat pasar sedang optimis.
- Kenali jenis investor Anda, yaitu mengetahui karakteristik dan preferensi Anda sebagai investor, apakah defensive investor yang lebih mengutamakan keamanan dan kenyamanan, atau enterprising investor yang lebih aktif dan agresif.
- Investasikan dalam apa yang Anda mengerti, yaitu memahami bisnis yang Anda investasikan, baik dari segi produk, pasar, kompetitor, manajemen, keuangan, maupun prospeknya.
- Pikirkan seperti pemilik, bukan pedagang, yaitu memandang saham sebagai bagian kepemilikan dalam suatu bisnis, bukan sebagai kertas yang bisa diperdagangkan di pasar saham.
- Jangan biarkan emosi menguasai Anda, yaitu mengendalikan emosi seperti keserakahan, ketakutan, harapan, atau penyesalan yang bisa membuat Anda mengambil keputusan investasi yang buruk.
- Belajar dari kesalahan, yaitu mengakui dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah Anda buat dalam berinvestasi saham, dan tidak mengulanginya lagi.
- Jangan lupa berbagi, yaitu berbagi ilmu dan pengalaman Anda kepada orang lain yang ingin belajar investasi saham, terutama kepada generasi muda.
Kesimpulan
Kisah inspiratif Lo Kheng Hong dalam mendulang keuntungan saham adalah kisah yang patut diteladani oleh para investor pemula maupun senior. Lo Kheng Hong telah membuktikan bahwa dengan belajar dan berinvestasi saham secara konsisten dan cerdas, kita bisa mencapai kebebasan finansial dan kesuksesan. Lo Kheng Hong juga telah memberikan banyak pelajaran dan motivasi bagi kita untuk berinvestasi saham dengan menggunakan strategi value investing.
One Reply to “Kisah Inspiratif Lo Kheng Hong dalam Mendulang Keuntungan Saham”