Teori Kebijakan Dividen: Relevansi, Irrelevansi, dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Apa itu teori kebijakan dividen dan apa untungnya bagi perusahaan ketika memberikan dividen kepada pemegang sahamnya? Mungkin masih ada yang punya pertanyaan semacam di atas, untuk itu pada kesempatan kali ini kita akan belajar bersama tentang hal ini, jadi ayo kita mulai.

Kebijakan dividen adalah keputusan yang berkaitan dengan pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau laba ditahan. Kebijakan dividen mempengaruhi nilai perusahaan, biaya modal, dan kemakmuran pemegang saham.

Namun, apakah kebijakan dividen itu penting atau tidak? Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen? Bagaimana cara menentukan kebijakan dividen yang optimal?

Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mengulas beberapa teori dan konsep yang berkaitan dengan kebijakan dividen.

Daftar isi

Teori Irrelevansi Dividen

Teori irrelevansi dividen adalah teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Teori ini dikemukakan oleh Miller dan Modigliani (MM) pada tahun 1961 dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

  • Pasar modal sempurna, yaitu tidak ada pajak, biaya transaksi, asimetri informasi, atau hambatan lainnya.
  • Tidak ada perbedaan preferensi antara investor terhadap dividen atau laba ditahan.
  • Laba perusahaan stabil dan dapat diprediksi.
  • Perusahaan memiliki kebijakan investasi yang tetap dan tidak dipengaruhi oleh kebijakan dividen.

Berdasarkan teori MM, nilai perusahaan hanya ditentukan oleh arus kas operasionalnya, bukan oleh cara pembagian laba tersebut. Pembayaran dividen hanya merupakan transfer dana dari perusahaan kepada pemegang saham, tanpa mengubah total kekayaan mereka.

Investor dapat menciptakan sendiri pola penerimaan kas yang diinginkan dengan menjual atau membeli saham perusahaan. Oleh karena itu, kebijakan dividen tidak relevan bagi nilai perusahaan.

Teori Relevansi Dividen

Teori relevansi dividen adalah teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen mempengaruhi nilai perusahaan dan biaya modalnya. Teori ini mengkritik asumsi-asumsi teori MM dan menganggap bahwa pasar modal tidak sempurna. Beberapa teori relevansi dividen antara lain adalah:

  • Teori burung di tangan (bird in hand theory), yang menyatakan bahwa investor lebih menyukai dividen daripada laba ditahan, karena dividen lebih pasti dan kurang berisiko daripada capital gain di masa depan. Oleh karena itu, semakin besar dividen yang dibayarkan, semakin tinggi nilai perusahaan.
  • Teori preferensi pajak (tax preference theory), yang menyatakan bahwa investor lebih menyukai laba ditahan daripada dividen, karena dividen dikenakan pajak lebih tinggi daripada capital gain. Oleh karena itu, semakin kecil dividen yang dibayarkan, semakin rendah biaya modal dan semakin tinggi nilai perusahaan.
  • Teori sinyal (signaling theory), yang menyatakan bahwa kebijakan dividen dapat menjadi sinyal bagi investor tentang prospek perusahaan di masa depan. Pembayaran dividen yang tinggi menunjukkan bahwa manajemen memiliki keyakinan akan kinerja perusahaan yang baik, sedangkan penurunan atau penghapusan dividen menunjukkan bahwa manajemen menghadapi masalah keuangan. Oleh karena itu, kebijakan dividen dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap nilai perusahaan.
Baca juga  Apa Saja yang Termasuk Dalam Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen

dividends concept

Dalam menentukan kebijakan dividen yang optimal, perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi keputusan pembagian laba. Beberapa faktor tersebut antara lain adalah:

  • Likuiditas perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi dapat membayar dividen yang besar, sedangkan perusahaan yang memiliki likuiditas yang rendah harus menahan laba untuk membiayai kegiatan operasionalnya.
  • Tingkat pertumbuhan perusahaan, yaitu laju peningkatan laba dan aset perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi membutuhkan dana yang besar untuk membiayai investasi di masa depan, sehingga cenderung menahan laba daripada membayar dividen. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang rendah memiliki kelebihan dana yang dapat dibagikan sebagai dividen.
  • Kebutuhan dana untuk membayar hutang, yaitu kewajiban perusahaan untuk melunasi pinjaman dari pihak luar. Perusahaan yang memiliki hutang yang besar harus mengutamakan pembayaran bunga dan pokok hutang, sehingga memiliki keterbatasan untuk membayar dividen. Perusahaan yang memiliki hutang yang kecil memiliki fleksibilitas lebih untuk menentukan kebijakan dividen.
  • Pengawasan terhadap perusahaan, yaitu pengaruh dari pihak-pihak yang berkepentingan terhadap keputusan manajemen. Perusahaan yang terdaftar di bursa saham harus mematuhi peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh otoritas pasar modal, seperti keterbukaan informasi, pembayaran dividen minimal, dan lain-lain. Perusahaan yang tidak terdaftar di bursa saham memiliki kebebasan lebih untuk menentukan kebijakan dividen.
  • Peluang ke pasar modal, yaitu kemampuan perusahaan untuk mendapatkan dana dari sumber eksternal. Perusahaan yang memiliki akses mudah ke pasar modal dapat mengandalkan sumber dana eksternal untuk membiayai investasinya, sehingga dapat membayar dividen yang tinggi. Perusahaan yang memiliki akses sulit ke pasar modal harus menghemat sumber dana internalnya, sehingga cenderung menahan laba daripada membayar dividen.
Baca juga  Tujuan Keuangan: Keuntungan vs Kekayaan

Kesimpulan

Kebijakan dividen adalah salah satu keputusan penting dalam manajemen keuangan, karena berhubungan dengan pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham. Kebijakan dividen dapat mempengaruhi nilai perusahaan, biaya modal, dan kemakmuran pemegang saham.

Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang relevansi atau irrelevansi kebijakan dividen, seperti teori MM, teori burung di tangan, teori preferensi pajak, dan teori sinyal.

Ada juga beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kebijakan dividen, seperti likuiditas perusahaan, tingkat pertumbuhan perusahaan, kebutuhan dana untuk membayar hutang, pengawasan terhadap perusahaan, dan peluang ke pasar modal.

Dengan mempertimbangkan teori-teori dan faktor-faktor tersebut, perusahaan dapat menentukan kebijakan dividen yang optimal sesuai dengan kondisi dan tujuannya. Semoga bermanfaat.!

Iklan

Melalui buku ini, Anda akan belajar bagaimana Membangun kekayaan Melalui Investasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *