Apa itu Dividen YIELD? Begini Cara Sederhana Memahaminya…!

Scrabble tiles spelling 'Yield' on a rack among scattered letters.

Tidak semua alat analisis fundamental berfungsi untuk setiap investor pada setiap saham. Jika Anda mencari saham teknologi dengan pertumbuhan tinggi, mereka tidak mungkin muncul di layar saham mana pun yang mungkin Anda jalankan untuk mencari karakteristik pembayaran dividen. Namun, jika Anda seorang investor nilai atau mencari pendapatan dividen, beberapa pengukuran khusus untuk Anda.

Salah satu metrik yang memberi tahu bagi investor dividen adalah hasil dividen (dividen yield), yang merupakan rasio keuangan yang menunjukkan berapa banyak perusahaan membayar dividen setiap tahun relatif terhadap harga sahamnya.

Daftar isi

Rumus Hasil Dividen

Hasil dividen (dividen yield) ditampilkan sebagai persentase dan dihitung dengan membagi nilai dolar dari dividen yang dibayarkan per saham pada tahun tertentu dengan nilai dolar dari satu saham saham.

Catatan Investor #1

Hasil dividen sama dengan dividen tahunan per saham dibagi dengan harga saham per saham. Misalnya, jika dividen tahunan perusahaan adalah Rp150 dan saham diperdagangkan pada Rp2.500, hasil dividennya adalah 6% (Rp150 ÷ Rp2.500).

Imbal hasil untuk tahun berjalan dapat diperkirakan menggunakan dividen tahun sebelumnya atau dengan mengalikan dividen triwulanan terbaru dengan 4, kemudian dibagi dengan harga saham saat ini.

Scrabble tiles spelling 'Yield' on a rack among scattered letters.

Memahami Hasil Dividen

Hasil dividen adalah metode yang digunakan untuk mengukur jumlah arus kas yang Anda dapatkan kembali untuk setiap dolar yang Anda investasikan dalam posisi ekuitas. Dengan kata lain, ini adalah ukuran berapa banyak keuntungan untuk uang Anda yang Anda dapatkan dari dividen. Hasil dividen pada dasarnya adalah pengembalian investasi untuk saham tanpa keuntungan modal.

Misalkan saham perusahaan ABC diperdagangkan pada harga Rp200 dan membayar dividen tahunan sebesar Rp10 per saham kepada pemegang sahamnya. Juga, misalkan saham perusahaan XYZ diperdagangkan pada Rp400 dan juga membayar dividen tahunan sebesar Rp10 per saham. Hasil dividen Perusahaan ABC sebesar 5% (Rp10/Rp200), sedangkan hasil dividen XYZ hanya 2,5% (Rp10/Rp400).

Baca juga  Delisting: Pengertian, Cara Kerja dan Cara Menghindarinya?

Dengan asumsi semua faktor lainnya setara, investor yang ingin menggunakan portofolionya untuk menambah pendapatan kemungkinan besar akan lebih memilih saham ABC daripada XYZ, karena saham tersebut memiliki hasil dividen dua kali lipat.

Catatan Investor #2

Investor yang membutuhkan arus kas minimum dari investasi mereka dapat mengamankannya dengan berinvestasi dalam saham yang membayar hasil dividen yang tinggi dan stabil.

Perusahaan yang lebih tua dan mapan biasanya membayar persentase yang lebih tinggi dalam dividen daripada perusahaan yang lebih muda, dan sejarah dividen perusahaan yang lebih tua juga umumnya lebih konsisten.

Waspadai Hasil yang Terlalu Tinggi

Perlu diingat bahwa membayar dividen yang tinggi juga dapat merugikan potensi pertumbuhan perusahaan. Setiap dolar yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang sahamnya adalah uang yang tidak diinvestasikan kembali oleh perusahaan untuk mendapatkan keuntungan modal.

Tanyakan pada diri Anda mengapa imbal hasil bisa tinggi, lalu selidiki sedikit. Terkadang hasil dividen yang tinggi disebabkan oleh anjloknya harga saham. Secara matematis, imbal hasil akan naik karena harga turun, sebuah skenario yang sering disebut sebagai “perangkap nilai”. Cari tahu mengapa harga saham turun. Jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan, Anda mungkin ingin menghindari investasi ini, namun lakukan pekerjaan rumah Anda untuk memastikannya.

Catatan Investor #3

Pengaruh latar belakang seperti perekonomian yang sedang lesu juga dapat memberikan pengaruh. Misalnya, saham-saham pembangun rumah anjlok selama resesi 2009. Situasi seperti ini tidak bisa diperbaiki dengan cepat, namun masalah lain mungkin bisa terjadi. Perusahaan dapat pulih kembali—bahkan lebih cepat daripada terlambat—jadi penting untuk memahami apa yang mungkin menyebabkan penurunan.

Anda juga sebaiknya mengetahui jenis perusahaan tempat Anda berinvestasi karena beberapa hasil dividen sangat tinggi. Kemitraan terbatas induk dan perwalian investasi real estat adalah dua contohnya.

Baca juga  30 Nasihat Investasi Dari Peter Lynch, Salah Satu Manajer Investasi Tersukses di Amerika

Perusahaan jenis ini diwajibkan oleh undang-undang untuk mendistribusikan persentase yang sangat besar dari pendapatannya kepada pemegang saham, sehingga menghasilkan hasil dividen yang lebih tinggi. Hal ini tidak serta merta menjadikan kedua jenis emiten diatas buruk. Beberapa investor dividen menyukainya.

Terakhir, beberapa perusahaan memanipulasi biaya pertumbuhan mereka, setidaknya untuk sementara, untuk menarik investor. Merupakan ide bagus untuk melacak hasil dividen dari waktu ke waktu untuk mendapatkan fokus yang lebih jelas tentang apa yang terjadi.

Kesimpulan

Hasil dividen (dividen yield) yang baik dapat menjadi ukuran yang baik ketika mengevaluasi saham untuk tujuan investasi. Tapi itu tidak selalu berarti perusahaan yang kuat. Lihatlah melampaui angka hanya pada satu saat dan pastikan untuk melihat industri dan hasil dividen perusahaan dalam waktu yang lama. Anda ingin tahu ada beberapa konsistensi, dan itu bukan hanya kebetulan satu kali.

Iklan

Melalui buku ini, Anda akan belajar bagaimana Membangun kekayaan Melalui Investasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *