Hubungan Antara Bisnis Syariah dengan Prodi Manajemen Bisnis Syariah

Apa sih yang terlintas pertama kali dalam benak Anda saat mendengat atau melihat kata syariah? Sebagian orang berpandangan bahwa bisnis syariah hanya berkisar pada sektor ekonomi, salah satu contohnya adalah layanan perbankan syariah.

Selain layanan keuangan, saat ini ada juga program studi manajemen bisnis syariah serta prodi perbankan syariah yang secara khusus mempelajarinya. Tentu ini bisa menjadi pilihan bagi calon mahasiswa dalam memilih jurusan kuliah, agar apa yang diperoleh dikampus bermanfaat bagi umat.

Agak bertentangan sih dengan kepercayaan populer, dimana bisnis syariah jauh lebih dari itu, dan cakupannya juga lebih luas! Anda dapat memulai bisnis syariah sendiri selama beroperasi sesuai dengan hukum syariah Islam.

Namun sebelum memulai persiapan memulai bisnis syariah, Anda perlu memahami lebih dalam tentang bisnis ini namun dengan langkah sederjana. Berikut ini beberapa informasi kunci tentang bisnis syariah.

Daftar isi

Bisnis Syariah itu apa sih?

Perbedaan paling mendasar antara bisnis syariah dan bisnis konvensional yakni pada hukum syariah yang menjadi landasan operasional bisnis. Jadi, dalam menjalankan bisnis syariah, tujuannya tidak hanya sekedar mendapatkan keuntungan secara materi, melainkan juga memperoleh ridho dari Allah SWT. Dengan konsep ini, penting untuk kita menghormati dan mematuhi hukum Islam syariah saat Anda melakukan bisnis.

Bagaimana Aturan Bisnis Syariah?

Untuk bisa menjalankan bisnis syariah, Anda kudu memahami seluk beluk manajemen bisnis syariah, Anda juga mesti mengikuti beberapa aturan syariah dalam setiap aktivitas bisnis. Berikut ini merupakan aturan utama bisnis syariah yang harus Anda ketahui:

1.Produk dan layanan halal

Yang pertama dan aturan mutlak, produk dan jasa yang Anda jual haruslah halal. Nah, menjual produk haram, semisal daging babi, daging anjing, darah, atau minuman beralkohol; termasuk menyewa bangunan untuk kegiatan haram dan dosa seperti perjudian sangat dilarang di mata hukum Islam syariah.

Baca juga  Manajemen Bisnis Adalah: Definisi, Sistem, Strategi dan Gaya Manajemen

2.Akad transaksi tidak termasuk Maisir, Riba, dan Gharar

Salah satu tujuan utama dalam memulai bisnis syariah yakni agar diridhoi rida Allah. Agar mendapatkan berkah, tentu Anda harus berkomitmen bahwa setiap transaksi bisnis didasarkan pada itikad baik. Rincian transaksi bisnis syariah juga diatur pada suatu perjanjian yang disebut Akad. Akad dalam syariah merupakan akad yang mengesahkan transaksi syariah antara lebih dari satu pihak.

Untuk itu, bisnis syariah mewajibkan Anda untuk tidak melakukan unsur maisir (perjudian), riba (keuntungan di luar hukum syariah), dan unsur gharar (ketidakpastian). Riba adalah larangan syariah yang paling populer.

Ada beberapa jenis Riba yang mesti Anda hindari dalam berbisnis. Untuk menghormati hukum syariah, Riba pertama yang mesti Anda hindari adalah Riba Qardh yang dapat diartikan sebagai biaya tambahan atau uang yang dibebankan kepada debitur. Misalnya Riba Qardh adalah suku bunga utang.

Kedua, Riba Nasiah terjadi saat terjadi keterlambatan pembayaran dalam akad yang mengatur pertukaran komoditas ribawi (emas, perak, kurma, gandum, dan garam), baik satu jenis atau beberapa jenis, penundaan dari satu pihak atau keduanya. Para Pihak.

Riba ketiga adalah Riba Fadhl yang terjadi ketika terjadi pertukaran barang sejenis dengan jumlah yang tidak sama, padahal produk tersebut termasuk dalam kategori ribawi. Contohnya : Seseorang menukar 10 gr emas (916 jenis) dengan 12 gr emas. Hukum syariah tidak membolehkan transaksi bisnis dengan ketidakadilan dalam hal kualitas dan kuantitas.

Riba Keempat, Anda mesti menghindari Riba Yad, yang terjadi ketika ada ketidakpastian harga dari suatu proses transaksi selama operasi bisnis.

Kehadiran Ijab-o-Qubul

Biasanya hadir dalam upacara pernikahan Islam, ijab-o-qubul juga merupakan bagian tak terpisahkan dari transaksi bisnis syariah. Pembeli dan penjual mesti melakukan ijab-o-qubul sebagai tanda akad serta penerimaan transaksi bisnis.

Baca juga  Keunggulan Suzuki Satria F150 Motor Suzuki Untuk Indonesia

 

Jenis Bisnis Syariah

Setelah Anda memahami kaidah bisnis syariah, kini Anda perlu memilih jenis bisnis syariah yang bisa Anda lakukan yang sesuai dengan syariat Islam. Ada berbagai jenis bisnis syariah yang tersedia. Mari kita mulai dengan 3 jenis bisnis syariah di bawah ini.

Jual beli

Jual beli atau ba’i merupakan bisnis yang lumayan banyak dicari dan sudah populer sejak awal zaman. Jual beli dalam bisnis syariah bisa dibagi dalam beberapa kategori, tergantung dari proses transaksi masing-masing kategori.

Murabahah merupakan akad yang mengikat transaksi langsung antara pembeli dan penjual, dimana harga yang ditentukan oleh penjual merupakan penjumlahan dari biaya produksi dan margin keuntungan yang telah disepakati kedua belah pihak.

Salam merupakan akad yang mengikat pesanan dan proses pengiriman keesokan harinya, dimana penjual membayar sekaligus akad yang disepakati kedua belah pihak.

Isthisna merupakan akad berupa pre-order suatu produk dengan beberapa syarat dan ketentuan yang telah disepakati oleh penjual dan pembeli. Manfaat pembiayaan dari bank dapat diberikan kepada nasabah yang membeli produk yang dipesan.

Persewaan

Sama saja dengan bisnis persewaan lainnya, Anda mesti memastikan bahwa produk dan layanan tersebut halal. Beberapa contohnya yaitu persewaan mobil, persewaan rumah, dan penyedia jasa. Ijarah merupakan akad yang digunakan dalam bisnis sewa syariah.

Bagi hasil

Bila Anda ingin memulai bisnis syariah dengan pasangan, mulailah untuk mempertimbangkan bisnis bagi hasil. AKAD mesti dibuat setidaknya untuk dua pihak berbeda dalam memulai bisnis. Laba, dana, dan rugi harus dibagi sesuai. Mudharabah dan Musyarakah adalah dua jenis akad yang digunakan untuk bisnis syariah ini.

Prodi Manajemen Bisnis Syariah

Prodi Manajemen Bisnis Syariah merupakan jurusan yang secara khusus mempelajari manajemen bisnis dari sudut pandang islam atau syariah. Perguruan tinggi di Indonesia kini mulai sadar akan pentingnya kewirausahaan dan menjadikan mata kuliah kewirausahaan sebagai hal terpenting yang harus diberikan kepada mahasiswa.

Baca juga  10 Keuntungan Memilih Sewa Kantor Jakarta, Strategis dan Fleksibel!

Untu itulah banyak Peguruan Tinggi yang membuka prodi Manajemen Bisnis. Sayangnya sangat sedikit yang mengajarkan kepada mahasiswanya bagaimana membangun bisnis secara islami berdasarkan prinsip syariah

Prodi Manajemen Bisnis Universitas Ma’soem membantu mahasiswa dalam melakukan perencanaan bisnis (business plan) dengan upaya menghindari riba serta menjadikan prinsip Nabi Muhammad SAW dalam berdagang. Selain teori-teori ekonomi dan teori-teori bisnis, mahasiswa juga akan diajarkan hukum serta hadist shaih yang berhubungan dengan muamalah.

Bagi Anda yang ingin mendalami ilmu manajemen bisnis syariah atau perbankan syariah, Anda bisa memilih salah satu kampus swasta ternama di Bandung, yaitu Kampus Universitas Ma’soem. Lokasi kampus mudah dijangkau, yang terletak di Jalan Raya Cipacing No. 22 Jatinangor, 4536, Jawa Barat. Atau Anda juga bisa menghubungi No. Telp: 022 7798340, atau No WA: 08156033022. Info selengkapnya, Anda juga bisa mengunjungi website kampus : https://masoemuniversity.ac.id/ nah, tinggal klik aja tuh link tersebut.

Bagi mahasiswa yang berasal dari luar kota, tersedia fasilitas asrama putri/mahasiswi dengan kapasitas 168 orang dan asrama putra/mahasiswa dengan kapasitas 48 orang. Lokasi asrama dekat dengan lingkungan kampus sehingga semakin mempermudah para peserta didik dalam menempuh kampus. Beberapa program unggulan bertujuan mencetak lulusan yang berkualitas, dengan sistem pembiayaan yang memungkinkan untuk dicicil membuat Universitas Ma’soem menjadi salah satu pilihan kampus yang murah dan berkualitas. Info lebih lanjut tentang pendaftaran, langsung ke kampus aja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *