Apa Itu Kebijakan Fiskal: Pengertian, Tujuan, Jenis, Fungsi, dan Instrumen

apa itu kebijakan fiskal

Halo pembaca semua, berjumpa lagi dengaan saya. Pada kesempatan ini kita akan membahas topik ekonomi makro tentang Apa itu kebijakan fiskal, tujuan, jenis, fungsi dan instrumennya. Namun sebelum lanjut, saya mau tanya, apakah sudah tahu fiskal itu berasal dari bahasa apa? Oke, jika belum mari kita simak penjelasan berikut.

Kata Fiskal berasal dari bahasa latin: fiscus yang artinya pemegang kekuasaan atau keuangan di zaman romawi kuno. Secara harfiah memiliki arti tas atau keranjang. Sedangkan dalam bahasa inggris: fisc yang berarti perbendaharaan atau pengaturan keluar atau masuknya uang dalam sistem sebuah negara maupun kerajaan.

Sehingga jika kita tarik kesimpulan: kebijakan fiskal merupakan suatu kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dengan cara mengatur pengeluaran dan pendapatan negara khususnya pajak, tujuannya agar pemerintah bisa mengatasi permasalahan pembangunan dalam sebuah negara.

Sedangkan Instrumen kebijakan fiskal merupakan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Melalui APBN inilah, pembelanjaan, pengeluaran, dan pajak yang bisa diatur pemerintah melalui kebijakan fiskal. Kebijakan ini biasanya dibuat untuk mengelola dan menstabilkan kondisi perekonomian negara ke arah yang lebih baik dan sejahtera.

Oke, sebelum kita lanjutkan pembahasan ini, ada baiknya kamu siapin minuman hangat dan camilannya biar kamu gak ngantuk, oke, kita lanjut ya.

Artikel lain: Tujuan kebijakan ekonomi makro dalam suatu negara.

Daftar isi

Pengertian Kebijakan Fiskal menurut Para Ahli

Diawal kita sudah menjelaskan asal kata fiskal dan definisi singkatnya, sekarang kita akan melihat sejumlah pendapat ahli tentang kebijakan fiskal.

Menurut Alam ( 2007: 57 )

Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang menyesuaikan pengeluaran dan penerimaan pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi.

Menurut Ahman ( 2007: 126 )

Kebijakan fiskal merupakan kebijakan dalam ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengendalikan atau mengarahkan perekonomian ke arah yang lebih baik.

Menurut Tim Visi Adiwidya ( 2015: 92 )

Kebijakan fiskal ialah kebijakan yang dibuat oleh suatu pemerintah untuk mengarahkan ekonomi negara melalui pendapatan dan pengeluaran negara, pendapatan tersebut berupa pajak.

Baca juga  Jelaskan Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi!

Menurut Haryadi ( 2014: 82 )

Menyatakan kebijakan fiskal merupakan kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengarahkan perekonomian suatu negara ke arah yang lebih baik atau sesuai dengan yang diinginkan dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.

Menurut Zain ( 2008: 12 )

Instrumen yang digunakan untuk kebijakan fiskal yaitu pengeluaran pemerintah dan pajak. Menyatakan pajak adalah pungutan yang dilakukan oleh negara, baik pemerintah pusat maupun daerah yang diatur oleh undang-undang untuk pembiayaan umum dari pemerintah dalam rangka menjalan fungsi pemerintah dan tidak mengandung unsur imbalan individual oleh pemerintah terhadap pembayaran pajak.

Menurut John F.Doe :1968

Kebijakan fiskal atau yang sering juga disebut sebagai kebijakan stabilitas dan pembangunan adalah penyesuaian dalam pendapatan dan pengeluaran-pengeluaran pemerintah untuk mencapai kestabilan ekonomi yang lebih baik dan laju pembangunan ekonomi yang dikehendaki

Kebijakan fiskal mempunyai tujuan tujuan yang sama dengan kebijakan moneter atau kredit, yang berusaha untuk mencapai tujuan tujuan tersebut dengan mengubah penyediaan dan biaya modal uang, terutama dengan mengubah posisi cadangan bank komersiil;

Menurut Dirk,J.Wolson Dalam Suparmoko :1968

Ruang lingkup Kebijakan fiskal meliputi semua tindakan atau usaha untuk meningkatkan keejahteraan umum melalui pengawasan pemerintah terhadap sumber-sumber ekonomi dengan menggunakan penerimaan dan pengeluaran pemerintah, mobilisasi sumberdaya, dan penentuan harga barang dan jasa dari perusahaan –perusahaan.

 

Tujuan Kebijakan Fiskal

Setiap kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, tentu memiliki tujuan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Nah, dalam ekonomi makro, tujuan kebijakan fiskal meliputi:

  1. Mencegah pengangguran dengan cara membuka dan menciptakan lapangan kerja yang luas.
  2. Menstabilkan harga lewat penggerakan pos penerimaan dan pengeluaran dalam APBN.
  3. Mencapai keadilan sosial.
  4. Tercapainya kestabilan ekonomi secara nasional
  5. Memacu laju pertumbuhan ekonomi secara nasional
  6. Memacu tumbuhnya tingkat investasi secara nasional.
  7. Membuka lapangan pekerjaan lebih luas
  8. Terwujudnya keadilan nasional.
  9. Menjaga stabilitas harga barang dan jasa agar laju inflasi dapat dikendalikan
  10. Terjadinya pemerataan dan pendistribusian pendapatan.
Baca juga  Pengertian Inflasi dan Deflasi: Penyebab, Dampak, Cara Membedakan dan Cara Beradaptasi

 

Jenis Kebijakan Fiskal

Dalam ekonomi makro, kebijakan fiskal bisa dibedakan menjadi dua bagian yaitu:

Kebijakan fiskal ekspansif adalah kebijakan menaikkan belanja negara dan menurunkan tingkat pajak netto. Kebijakan fiskal ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami resesi/depresi dan pengangguran yang tinggi.

Kebijakan fiskal kontraktif adalah kebijakan untuk menurunkan belanja negara dan menaikkan tingkat pajak. Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan daya beli masyarakat dan mengatasi inflasi.

Artikel lain: Pengertian Ekonomi Makro Menurut Para Ahli.

 

Fungsi Kebijakan Fiskal

Berikut ini fungsi kebijakan fiskal dalam ekonomi makro meliputi:

  1. Optimalisasi pemakaian SDA (Sumber Daya Alam) dan SDM (Sumber Daya Manusia). Karena sumber daya adalah salah satu komponen penting yang harus ada pada sebuah negara. Kebijakan fiskal yang dikeluarkan pemerintan berfungsi untuk menyeimbangkan antara sumber daya alam yang ada dengan sumber manusia yang ada.
  2. Optimalisasi kegiatan investasi. Investasi merupakan salah satu kegiatan yang dapat mendatangkan keuntungan bagi pemerintah dan negara. Kehadiran kebijakan fiskal berfungsi untuk membuka seluas-luasnya peluang bagi para pemilik modal untuk menginvestasikan modalnya.

Selain kedua fungsi diatas, fungsi lain kebijakan fiskal mencakup berbagai hal antara lain:

1.Fungsi Alokasi

Fungsi alokasi ditujukan untuk menentukan secara tepat ke mana dana akan dialokasikan. Fungsi ini erat berkaitan dengan perpajakan dan pengeluaran karena alokasi dana tergantung dengan pengumpulan pajak dan pemerintah dalam menggunakan dananya.

2.Fungsi Distribusi

Kalau fungsi alokasi berguna untuk menentukan berapa banyak dana yang akan disisihkan dan ke mana tujuannya, fungsi distribusi ini berguna untuk menentukan lebih spesifik lagi bagaimana cara dana tersebut akan didistribusikan ke seluruh segmen ekonomi. Misalnya, pemerintah mengalokasikan dana 3T untuk program kesehatan.

3.Fungsi Stabilisasi

Fungsi stabilisasi bertujuan untuk mencapai kestabilan laju pertumbuhan ekonomi lewat kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

4.Fungsi Pembangunan

Kebijakan fiskal yang tepat sasaran dalam jangka panjang akan memengaruhi terciptanya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Baca juga  Pengertian Merkantilisme: Sejarah, Toeri, dan Dampaknya di Indonesia

 

Instrumen Kebijakan Fiskal

Instrumen kebijakan fiskal merupakan penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Asumsinya, jika tarif pajak diturunkan maka kemampuan daya beli di masyarakat akan meningkat dan industri pun bisa meningkatkan jumlah penjualan, demikian pula sebaliknya.

Beberapa pilihan instrumen kebijakan fiskal biasanya dilakukan pemerintah guna menjaga stabilitas ekonomi makro diantaranya:

  1. Mengatur pajak rumah tangga seperti naik atau turunnya tarif pajak.
  2. Mengatur pengeluaran pemerintah untuk pengusaha tertentu.
  3. Memberikan rangsangan fiskal (insentif atau subsidi) pada pengusaha tertentu.

Agar tujuan kebijakan fiskal bisa dicapai, dibutuhkan beberapa instrumen pendukung, diantaranya:

Pajak

Pajak bisa disebut sebagai instrumen paling efektif dalam kebijakan fiskal. Untuk meningkatkan pembangunan negara, pemerintah bisa mengatur penerimaan negara dalam bentuk pajak dengan cara menaikkan pajak dengan tujuan pembatasan konsumsi, pemberian subsidi pada masyarakat agar ketimpangan ekonomi berkurang, serta menurunkan pajak dengan tujuan meningkatkan daya beli masyarakat.

Belanja Negara

Sudah menjadi tanggung jawab pemerintah dalam membangun infrastruktur yang memadai agar pembangunan ekonomi dapat tercapai. Karena itu, peranan belanja negara sebagai instrumen kebijakan fiskal adalah menaikkan belanja negara dengan tujuan meningkatkan pembangunan infrastruktur, membuka lapangan pekerjaan, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Selain itu, belanja negara pun bisa berperan dalam menurunkan belanja negara dengan tujuan mengatasi inflasi dan mengurangi daya beli masyarakat agar harga barang di pasar bisa terkendali dan relatif stabil.

Demikianlah pembahasan kita tentang pengertian kebijakan fiskal, fungsi, tujuan dan instrumennya. Jika ingin berdiskusi lebih lanjut, Anda bisa menyampaikan komentar dan opini Anda, mudah-mudahan kami bisa membantu Anda.

One Reply to “Apa Itu Kebijakan Fiskal: Pengertian, Tujuan, Jenis, Fungsi, dan Instrumen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *