Anda pasti pernah mendengar istilah “economic moat” atau parit ekonomi. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh investor legendaris Warren Buffett, yang menggunakannya untuk menggambarkan keunggulan kompetitif jangka panjang yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Keunggulan kompetitif ini seperti parit yang mengelilingi benteng, yang melindungi harta benda di dalamnya dari serangan musuh. Perusahaan dengan economic moat yang kuat mampu mempertahankan keuntungan dan pangsa pasar mereka dari pesaing.
Tapi bagaimana cara membangun economic moat yang kuat dan berkelanjutan? Apakah cukup dengan menawarkan produk atau jasa yang berkualitas dan murah? Atau dengan memiliki merek atau paten yang terkenal dan eksklusif? Atau dengan memiliki akses ke sumber daya atau teknologi yang langka dan sulit ditiru? Atau dengan memiliki loyalitas pelanggan atau mitra bisnis yang tinggi dan sulit digantikan?
Ternyata, tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan ini. Setiap perusahaan memiliki cara sendiri untuk menciptakan dan mempertahankan economic moat mereka. Namun, ada beberapa prinsip dasar yang bisa kita pelajari dari para ahli dan praktisi bisnis. Dalam artikel ini, kita akan membahas lima prinsip tersebut, yaitu:
- Fokus pada nilai jangka panjang
- Berinovasi secara terus-menerus
- Membangun budaya unggul
- Mengeksploitasi jaringan efek
- Melakukan diversifikasi bisnis
Mari kita bahas satu per satu prinsip-prinsip tersebut.
Daftar isi
Fokus pada Nilai Jangka Panjang
Prinsip pertama untuk membangun economic moat adalah fokus pada nilai jangka panjang. Nilai jangka panjang adalah nilai yang dihasilkan oleh suatu perusahaan bagi pemegang saham, pelanggan, karyawan, pemasok, masyarakat, dan lingkungan dalam jangka waktu yang lama. Nilai jangka panjang berbeda dengan laba jangka pendek, yang hanya mengukur kinerja finansial perusahaan dalam periode tertentu.
Perusahaan yang fokus pada nilai jangka panjang cenderung memiliki visi dan misi yang jelas dan inspiratif. Mereka juga cenderung memiliki strategi dan rencana bisnis yang realistis dan fleksibel. Mereka juga cenderung memiliki indikator kinerja utama (KPI) yang seimbang dan relevan. Mereka juga cenderung memiliki sistem penghargaan dan insentif yang adil dan transparan.
Perusahaan yang fokus pada nilai jangka panjang biasanya mampu menciptakan loyalitas dan kepuasan pelanggan yang tinggi. Mereka juga mampu menciptakan keterlibatan dan produktivitas karyawan yang tinggi. Mereka juga mampu menciptakan hubungan kerjasama dan saling menguntungkan dengan pemasok. Mereka juga mampu menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Contoh perusahaan yang fokus pada nilai jangka panjang adalah Apple. Apple adalah perusahaan teknologi terbesar di dunia, yang dikenal dengan produk-produknya seperti iPhone, iPad, Mac, Apple Watch, AirPods, Apple TV, dan lain-lain. Apple memiliki visi untuk menciptakan produk-produk yang inovatif, berkualitas, dan mudah digunakan. Apple juga memiliki misi untuk memberdayakan orang-orang melalui teknologi. Apple juga memiliki strategi untuk terus berinovasi, berkolaborasi, dan beradaptasi dengan perubahan pasar. Apple juga memiliki KPI yang mencakup pertumbuhan pendapatan, margin laba bruto, loyalitas pelanggan, retensi karyawan, tanggung jawab sosial, dan lain-lain. Apple juga memiliki sistem penghargaan dan insentif yang berbasis kinerja, kompetensi, dan kontribusi.
Dengan fokus pada nilai jangka panjang, Apple mampu menciptakan economic moat yang kuat dan berkelanjutan. Apple mampu mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di berbagai segmen produk. Apple juga mampu mempertahankan tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan yang tinggi. Apple juga mampu mempertahankan tingkat keterlibatan dan produktivitas karyawan yang tinggi. Apple juga mampu mempertahankan reputasi sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dan peduli terhadap masyarakat dan lingkungan.
Berinovasi Secara Terus-Menerus
Prinsip kedua untuk membangun economic moat adalah berinovasi secara terus-menerus. Inovasi adalah proses menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa produk, jasa, proses, model, atau metode, yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan atau pemangku kepentingan lainnya. Inovasi bisa bersifat inkremental, yaitu perbaikan atau penyempurnaan dari sesuatu yang sudah ada, atau radikal, yaitu penciptaan atau penemuan dari sesuatu yang belum ada sebelumnya.
Perusahaan yang berinovasi secara terus-menerus cenderung memiliki budaya yang terbuka, kreatif, dan kolaboratif. Mereka juga cenderung memiliki sumber daya yang cukup, seperti modal, tenaga kerja, teknologi, atau informasi. Mereka juga cenderung memiliki proses yang efektif, seperti riset, pengembangan, pengujian, peluncuran, atau evaluasi. Mereka juga cenderung memiliki insentif yang menarik, seperti pengakuan, penghargaan, atau keuntungan.
Perusahaan yang berinovasi secara terus-menerus biasanya mampu menciptakan produk atau jasa yang unik, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Mereka juga mampu menciptakan diferensiasi atau keistimewaan dari pesaing. Mereka juga mampu menciptakan pertumbuhan atau perkembangan dari pasar. Mereka juga mampu menciptakan efisiensi atau penghematan dari biaya.
Contoh perusahaan yang berinovasi secara terus-menerus adalah Amazon. Amazon adalah perusahaan e-commerce terbesar di dunia, yang menyediakan berbagai produk dan jasa melalui platform online-nya. Amazon memiliki budaya inovasi yang kuat, yang didorong oleh visi untuk menjadi perusahaan paling berorientasi pada pelanggan di dunia. Amazon juga memiliki sumber daya inovasi yang besar, seperti modal ventura, bakat-bakat terbaik, teknologi canggih, atau data raksasa. Amazon juga memiliki proses inovasi yang sistematis, seperti metode lean startup, eksperimen cepat, iterasi konstan, atau pemelajaran kontinu. Amazon juga memiliki insentif inovasi yang menstimulasi, seperti filosofi “day one”, prinsip-prinsip kepemimpinan, budaya kegagalan produktif, atau kompensasi berbasis saham.
Dengan berinovasi secara terus-menerus, Amazon mampu menciptakan economic moat yang kuat dan berkelanjutan. Amazon mampu menciptakan produk atau jasa yang revolusioner, seperti Kindle, Prime, Alexa, AWS (Amazon Web Services), atau Go. Amazon juga mampu menciptakan diferensiasi dari pesaing dengan menawarkan harga murah, pengiriman cepat, pilihan luas, atau layanan prima. Amazon juga mampu menciptakan pertumbuhan dari pasar dengan memasuki berbagai industri baru.
Dengan berinovasi secara terus-menerus, Amazon mampu menciptakan economic moat yang kuat dan berkelanjutan. Amazon mampu menciptakan produk atau jasa yang revolusioner, seperti Kindle, Prime, Alexa, AWS (Amazon Web Services), atau Go. Amazon juga mampu menciptakan diferensiasi dari pesaing dengan menawarkan harga murah, pengiriman cepat, pilihan luas, atau layanan prima. Amazon juga mampu menciptakan pertumbuhan dari pasar dengan memasuki berbagai industri baru, seperti ritel, media, kesehatan, keuangan, atau pendidikan. Amazon juga mampu menciptakan efisiensi dari biaya dengan menggunakan teknologi cloud, otomasi, atau kecerdasan buatan.
Membangun Budaya Unggul
Prinsip ketiga untuk membangun economic moat adalah membangun budaya unggul. Budaya unggul adalah budaya yang mencerminkan nilai-nilai, norma-norma, sikap-sikap, perilaku-perilaku, dan kepercayaan-kepercayaan yang positif dan produktif di dalam suatu perusahaan. Budaya unggul juga mencerminkan visi dan misi yang bersama dan selaras di antara para pemimpin, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya. Budaya unggul adalah salah satu aset terpenting dan terberat yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Perusahaan yang membangun budaya unggul cenderung memiliki iklim kerja yang kondusif, harmonis, dan dinamis. Mereka juga cenderung memiliki komitmen yang tinggi, baik dari atas ke bawah maupun dari bawah ke atas. Mereka juga cenderung memiliki komunikasi yang efektif, transparan, dan dua arah. Mereka juga cenderung memiliki kolaborasi yang erat, lintas fungsi, dan lintas batas.
Perusahaan yang membangun budaya unggul biasanya mampu menciptakan karyawan yang berkualitas, berbakat, dan berdedikasi. Mereka juga mampu menciptakan pemimpin yang visioner, inspiratif, dan transformasional. Mereka juga mampu menciptakan pelanggan yang puas, loyal, dan menjadi advokat. Mereka juga mampu menciptakan mitra bisnis yang setia, saling menguntungkan, dan menjadi sekutu.
Contoh perusahaan yang membangun budaya unggul adalah Netflix. Netflix adalah perusahaan media digital terbesar di dunia, yang menyediakan berbagai konten hiburan melalui platform streaming-nya. Netflix memiliki budaya unggul yang didasarkan pada sembilan nilai inti, yaitu:
- Judgement: membuat keputusan cerdas dengan data dan intuisi
- Communication: berkomunikasi secara jujur dan jelas dengan semua pihak
- Impact: memberikan hasil yang signifikan dengan sumber daya yang efisien
- Curiosity: belajar terus-menerus dengan bertanya dan bereksperimen
- Innovation: menciptakan hal-hal baru dengan kreativitas dan keberanian
- Courage: mengambil risiko dan tanggung jawab dengan percaya diri dan rendah hati
- Passion: bekerja dengan antusiasme dan dedikasi untuk misi perusahaan
- Honesty: bersikap etis dan integritas dalam segala hal
- Selflessness: bekerja sama dengan tim dan berbagi penghargaan
Dengan budaya unggul ini, Netflix mampu menciptakan economic moat yang kuat dan berkelanjutan. Netflix mampu menciptakan konten hiburan yang berkualitas, orisinal, dan beragam. Netflix juga mampu menciptakan platform streaming yang mudah digunakan, cepat aksesnya, dan fleksibel pilihannya. Netflix juga mampu menciptakan model bisnis yang inovatif, adaptif, dan skalabel.
Mengeksploitasi Jaringan Efek
Prinsip keempat untuk membangun economic moat adalah mengeksploitasi jaringan efek. Jaringan efek adalah fenomena dimana nilai suatu produk atau jasa meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna atau pelanggan produk atau jasa tersebut. Jaringan efek bisa bersifat langsung atau tidak langsung. Jaringan efek langsung adalah ketika nilai suatu produk atau jasa meningkat karena adanya interaksi atau komunikasi antara pengguna atau pelanggan. Jaringan efek tidak langsung adalah ketika nilai suatu produk atau jasa meningkat karena adanya komplementaritas atau sinergi antara produk atau jasa.
Perusahaan yang mengeksploitasi jaringan efek cenderung memiliki produk atau jasa yang bersifat platform, yaitu produk atau jasa yang menghubungkan berbagai pihak yang memiliki kepentingan yang saling terkait, seperti produsen, konsumen, penyedia, atau pengguna. Mereka juga cenderung memiliki produk atau jasa yang bersifat viral, yaitu produk atau jasa yang menyebar dengan cepat dan luas melalui rekomendasi, ulasan, atau media sosial. Mereka juga cenderung memiliki produk atau jasa yang bersifat skalabel, yaitu produk atau jasa yang bisa menjangkau pasar yang besar dan beragam dengan biaya yang rendah.
Perusahaan yang mengeksploitasi jaringan efek biasanya mampu menciptakan permintaan yang tinggi, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Mereka juga mampu menciptakan penawaran yang unggul, baik dari sisi harga maupun kualitas. Mereka juga mampu menciptakan loyalitas yang kuat, baik dari sisi frekuensi maupun durasi. Mereka juga mampu menciptakan hambatan masuk yang tinggi, baik dari sisi teknis maupun psikologis.
Contoh perusahaan yang mengeksploitasi jaringan efek adalah Facebook. Facebook adalah perusahaan media sosial terbesar di dunia, yang menyediakan berbagai layanan online untuk memungkinkan orang-orang berkomunikasi, berbagi, dan berinteraksi dengan orang lain. Facebook memiliki produk atau jasa yang bersifat platform, seperti Facebook.com, Instagram, WhatsApp, Messenger, atau Oculus. Facebook juga memiliki produk atau jasa yang bersifat viral, seperti News Feed, Stories, Live, Watch, atau Marketplace. Facebook juga memiliki produk atau jasa yang bersifat skalabel, seperti Graph API, Ads Network, Audience Network, atau Free Basics.
Dengan mengeksploitasi jaringan efek, Facebook mampu menciptakan economic moat yang kuat dan berkelanjutan. Facebook mampu menciptakan permintaan yang tinggi dengan memiliki lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. Facebook juga mampu menciptakan penawaran yang unggul dengan menawarkan layanan gratis, mudah digunakan, dan bermanfaat bagi pengguna. Facebook juga mampu menciptakan loyalitas yang kuat dengan membuat pengguna menghabiskan rata-rata 50 menit per hari di platformnya. Facebook juga mampu menciptakan hambatan masuk yang tinggi dengan memiliki data pengguna yang besar dan berharga, serta jejaring sosial yang kuat dan sulit ditinggalkan.
Melakukan Diversifikasi Bisnis
Prinsip kelima untuk membangun economic moat adalah melakukan diversifikasi bisnis. Diversifikasi bisnis adalah strategi untuk memperluas portofolio produk atau jasa suatu perusahaan ke berbagai segmen pasar, industri, atau geografis yang berbeda. Diversifikasi bisnis bisa bersifat horizontal atau vertikal. Diversifikasi bisnis horizontal adalah ketika suatu perusahaan menambahkan produk atau jasa baru yang sejenis atau berkaitan dengan produk atau jasa lama. Diversifikasi bisnis vertikal adalah ketika suatu perusahaan menambahkan produk atau jasa baru yang berada di tahap produksi atau distribusi yang berbeda dengan produk atau jasa lama.
Perusahaan yang melakukan diversifikasi bisnis cenderung memiliki sumber pendapatan yang beragam dan stabil. Mereka juga cenderung memiliki peluang pertumbuhan dan perkembangan yang lebih besar dan lebih cepat. Mereka juga cenderung memiliki risiko bisnis yang lebih rendah dan lebih terkendali. Mereka juga cenderung memiliki daya saing dan daya tawar yang lebih kuat.
Perusahaan yang melakukan diversifikasi bisnis biasanya mampu menciptakan sinergi atau keuntungan bersama antara produk atau jasa baru dan lama. Mereka juga mampu menciptakan diferensiasi atau keistimewaan dari pesaing dengan menawarkan solusi yang lebih lengkap, terintegrasi, dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Mereka juga mampu menciptakan efisiensi atau penghematan dari biaya dengan memanfaatkan skala ekonomi, rantai pasokan, atau teknologi.
Contoh perusahaan yang melakukan diversifikasi bisnis adalah Disney. Disney adalah perusahaan media dan hiburan terbesar di dunia, yang menyediakan berbagai produk dan jasa yang berkaitan dengan film, televisi, musik, buku, mainan, taman hiburan, atau permainan. Disney memiliki produk atau jasa yang bersifat horizontal, seperti film animasi, film live action, film Marvel, film Star Wars, film Pixar, atau film National Geographic. Disney juga memiliki produk atau jasa yang bersifat vertikal, seperti studio produksi, saluran televisi, layanan streaming, toko ritel, hotel, kapal pesiar, atau taman hiburan.
Dengan melakukan diversifikasi bisnis, Disney mampu menciptakan economic moat yang kuat dan berkelanjutan. Disney mampu menciptakan sinergi antara produk atau jasa baru dan lama dengan menggunakan karakter-karakter ikonik, cerita-cerita menarik, atau merek-merek terkenal. Disney juga mampu menciptakan diferensiasi dari pesaing dengan menawarkan pengalaman hiburan yang unik, berkualitas, dan menyenangkan bagi seluruh keluarga. Disney juga mampu menciptakan efisiensi dari biaya dengan menggunakan teknologi canggih, distribusi global, atau lisensi waralaba.
Kesimpulan
Economic moat adalah keunggulan kompetitif jangka panjang yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Economic moat bisa melindungi keuntungan dan pangsa pasar perusahaan dari serangan pesaing. Economic moat bisa dibangun dan dipertahankan dengan berbagai cara.
Dalam artikel ini, kita telah membahas lima prinsip untuk membangun economic moat yang kuat dan berkelanjutan, yaitu:
- Fokus pada nilai jangka panjang
- Berinovasi secara terus-menerus
- Membangun budaya unggul
- Mengeksploitasi jaringan efek
- Melakukan diversifikasi bisnis
Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut secara konsisten dan terus-menerus, kita bisa menjadi perusahaan yang sukses dan berkelanjutan. Kita juga bisa menjadi perusahaan yang disukai dan dihormati oleh pelanggan, karyawan, mitra bisnis, dan masyarakat.