Apa itu teori agen atau agency theory? Apakah Anda pernah mendengar istilah teori agency? Bagaimana kaitannya dengan manajemen keuangan? Teori agency merupakan salah satu konsep penting yang terkait dengan manajemen keuangan, dimana dijelaskan hubungan antara pemilik dan pengelola perusahaan.
Pada dasarnya, penganut teori ini mengasumsikan bahwa pemilik dan pengelola memiliki kepentingan yang berbeda dan berpotensi bertentangan. Dengan demikian, diperlukan mekanisme untuk mengatasi masalah, konflik, dan diperlukan solusi akibat perbedaan kepentingan tersebut.
Pada pembahasan ini, kita akan belajar bersama tentang teori agency, asumsi yang mendasarinya, kritik, serta analisis dan dampaknya terhadap manajemen keuangan. Untuk membahas hal ini, kami akan mengutip beberapa sumber terkait, jadi jangan kemana-mana ya gaes.
Daftar isi
Pengertian Teori Agency
Teori agency berasal dari kata agency, yang berarti perwakilan atau keagenan. Dalam konteks manajemen keuangan menggambarkan hubungan antara principal (pemilik) dan agent (pengelola) dalam suatu perusahaan.
Principal merupakan pihak yang menyediakan dana atau modal bagi perusahaan untuk beroperasi, yang terdiri dari pemegang saham, kreditur, atau pemberi pinjaman. Sedangkan agent merupakan pihak yang diberi wewenang oleh principal untuk mengelola dana atau modal tersebut, sebut saja sebagai manajer, direktur, atau karyawan.
Teori agency berasumsi principal dan agent mempunyai tujuan yang berbeda. Principal pengen memaksimalkan nilai perusahaan dan kekayaannya sendiri, sedangkan agent pengennya memaksimalkan keuntungan dan kesejahteraannya.
Sehingga, agent mungkin tidak selalu bertindak sesuai dengan kepentingan terbaik si principal. Sebut saja begini, agent mungkin mengambil risiko yang berlebihan, menyalahgunakan sumber daya perusahaan, atau bahkan menyembunyikan informasi penting dari principal. Dengan demikian bisa timbul masalah keagenan (agency problem), yaitu konflik kepentingan antara principal dan agent.
Asumsi Teori Agency
Beberapa asumsi dasar dalam teori ini diantaranya:
- Principal dan agent merupakan individu rasional yang bertindak demi memaksimalkan utilitasnya masing-masing.
- Principal dan agent memiliki informasi yang tidak sempurna dan asimetris. Dalam hal ini, agent punya informasi lebih banyak dibanding principal dalam hal kondisi maupun kinerja perusahaan.
- Principal dan agent memiliki preferensi risiko yang berbeda. Dalam hal ini agent cenderung lebih risk averse (menghindari risiko) dibanding si principal.
- Principal dan agent memiliki horizon waktu yang berbeda. Agent akan cenderung lebih fokus pada jangka pendek dibanding principal yang fokus dalam jangka panjang.
Kritik Teori Agency
Beberapa kritik terhadap teori agen meliputi:
- Menyederhanakan hubungan antara principal dan agent, padahal bisa saja lebih kompleks dan dinamis dibandingkan asumsi teori agency.
- Menekankan pada konflik kepentingan antara principal dan agent. Tentu saja keduanya memiliki keselarasan kepentingan, misalnya melalui insentif, partisipasi, atau komitmen bersama.
- Mengabaikan faktor lain yang mempengaruhi perilaku principal dan agent. Kenyataannya, akan ada faktor seperti norma sosial, budaya organisasi, etika bisnis, atau nilai-nilai moral yang berpengaruh terhadap perilaku keduanya.
Implikasi
Salah satu implikasi praktis dalam manajemen keuangan, adanya biaya keagenan (agency cost) yang harus ditanggung oleh principal guna mengurangi serta mengatasi masalah keagenan. Beberapa biaya keagenan diantaranya:
- Biaya pemantauan (monitoring cost): biaya yang dikeluarkan oleh principal untuk mengawasi dan mengontrol perilaku agent, seperti audit, laporan keuangan, atau rapat umum pemegang saham.
- Biaya bonding (bonding cost): beban yang ditanggung oleh agent untuk menjamin dan meyakinkan principal bahwa ia akan bertindak sesuai dengan kepentingan principal, seperti kontrak kerja, jaminan, atau sanksi.
- Biaya residu (residual cost): akibat adanya perbedaan tujuan yang menimbulkan biaya, seperti kehilangan peluang, efisiensi, atau kinerja.
Struktur modal (capital structure) perusahaan dipengaruhi oleh biaya keagenan, yaitu proporsi antara hutang dan modal sendiri yang digunakan untuk membiayai aset perusahaan. Mereka percaya bahwa struktur modal optimal akan meminimalkan biaya keagenan. Terdapat dua pandangan utama yaitu:
- Pandangan tradisional, mengatakan bahwa hutang dapat mengurangi biaya keagenan antara pemegang saham dan manajer. Alasannya, hutang dapat membatasi sumber daya yang tersedia bagi manajer untuk disalahgunakan, serta memberi insentif bagi manajer untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat membayar bunga dan pokok hutang.
- Pandangan baru, mengatakan bahwa hutang dapat meningkatkan biaya keagenan bagi pihal agen dan kreditur. Hutang disinyalir bisa mendorong pemegang saham untuk mengambil risiko yang berlebihan atau melakukan transfer kekayaan dari kreditur ke pemegang saham, misalnya melalui dividen, investasi, atau akuisisi.
Kesimpulan
Konsep penting dalam manajemen keuangan ini menjelaskan hubungan antara pemilik dan pengelola perusahaan. Asumsinya, pemilik dan pengelola memiliki kepentingan yang berbeda sehingga berpotensi terjadinya pertentangan. Diperlukan mekanisme untuk mengatasi masalah, konflik, dan solusi agar dapat menyelesaikan masalah yang timbul.
Beberapa asumsi dasar, rasionalitas, informasi asimetris, preferensi risiko, dan horizon waktu. Kritik yang muncul, penyederhanaan, penekanan pada konflik, dan pengabaian faktor-faktor lain.
Implikasi, biaya keagenan yang harus ditanggung oleh pemilik untuk mengurangi atau mengatasi masalah keagenan. Biaya keagenan bisa berupa biaya pemantauan, biaya bonding, atau biaya residu. Struktur modal perusahaan dipengaruhi oleh biaya agen, proporsi antara hutang dan modal sendiri untuk membiayai aset perusahaan.
Demikianlah artikel ini tentang teori agency dalam manajemen keuangan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang konsep ini.
Sumber:
(1) Kumpulan Teori-Teori Manajemen Keuangan – Agency Theory … – Studocu. https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-makassar/management/kumpulan-teori-teori-manajemen-keuangan/8048060.
(2) Agency Theory dan Agency Problem – Accounting Technology. https://binus.ac.id/bekasi/accounting-technology/2021/12/10/agency-theory-dan-agency-problem/.
(3) Agency Theory (Teori Agensi) Dalam Perusahaan dan Efeknya. https://www.e-akuntansi.com/agency-theory-teori-agensi-dalam-perusahaan-dan-efeknya/.