THE INTELLIGENT INVESTOR : RINGKASAN BUKU VERSI INVESTOR PEMULA

Sebenarnya saya merasa kurang pede ketika memposting tulisan ini, karena buku ini sudah sangat lama dan tentunya sudah banyak ringkasan para pakar yang bertebaran di internet. Dengan mengetikan kata kunci “the intellegent Investor” atau “benyamin graham” di mbah google udan munculin buku ini atau ringkasan bukunya.

Tetapi okelah, sebagai koleksi pribadi, tentu saja buku ini sangat layak untuk dibaca meskipun sudah sangat lama namun masih sangat relevan hingga saat ini. Sudah banyak buku lain tentang saham yang terbit karena terinspirasi dari buku ini.

Sudah ribuan atau bahkan jutaan artikel yang mengulas tentang sosok benyamin graham sang legenda sekaligus penulis aslinya. Dan sebagai sosok yang diidolakan, tentu gak salah juga untuk mempelajari buku ini.

Kalau Anda baca buku versi asli, akan jauh lebih baik namun jika tidak, sudah banyak juga versi terjemahan bahasa Indonesia, yang tetap mempertahankan originalitasnya. Ada juga versi terjemahan yang sudah ditambahkan komentar Jason Zweigh, jurnalis keuangan terkenal, nah saya bacanya buku yang ini.

Dengan membaca ringkasan bukunya, tidak akan cukup untuk menggantikan membaca buku secara utuh, karena akan sangat berbeda perspektif dari saya dengan isi keseluruhan dari buku ini, so jika Anda punya budget silahkan beli buku nya juga.

Pembahasan ini mungkin akan cukup panjang, dengan durasi baca sekitar 12 menit, tentu akan menarik jika Anda juga memiliki versi pdf yang bisa didownload, nanti akan saya sertakan diakhir tulisan ini.

Baik, untuk mempersingkat waktu kita akan segera mulai pembahasan, so siapkan diri Anda ya…dan semoga tulisan ini bermanfaat.

Benjamin Graham, Sering disebut ‘bapak value investing’. Dia menulis dua buku legendaris sekaligus sebagai pendiri dalam investasi neoklasik: Security Analysis (1934) dan Intellegent Investor (1949). Beliau menyam pendidikan di Universitas Columbia sebelum memulai karir di Wall Street. Dia kemudian mendirikan kemitraan Graham-Newman dan mempekerjakan Warren Buffet. Untuk itulah, Warren Buffet mendapat banyak manfaat dari pendekatan Graham dan kemudian menulis kata pengantar untuk buku ini.

Filosofi investasi Graham selalu didasarkan pada psikologi investor, utang minimal, investasi beli dan tahan, diversifikasi yang terkonsentrasi, dan pembelian dalam margin of safety.

Daftar isi

Pendahuluan

Intelligent Investor merupakan buku yang bertujuan untuk membantu orang berinvestasi di pasar modal khususnya instrumen saham sambil meminimalkan risiko ekonomi mereka.

Buku ini berfokus pada pendekatan jangka panjang dan lebih menghindari risiko. Graham berfokus pada investasi yang melandasakan pada hasil penelitian dan bukan berdasarkan spekulasi atau prediksi.

Nah, singkatnya buku ini bertujuan sebagai panduan tentang cara terlibat dalam value investing dan bagaimana Anda dapat mencegah Mr. Market mendikte keputusan keuangan Anda.

Bab 1 : Sejarah Pasar Saham

Banyak investor baru yang giat akan menggunakan data historis untuk meramalkan masa depan. Tetapi nilai investasi apa pun adalah fungsi dari harga yang Anda bayar untuk itu. Graham memberikan beberapa contoh alasan paling umum bahwa orang keliru mengekstrapolasi harga saham sebelumnya:

  • Membeli ke dalam hype pasar Bullish yang kuat
  • Tidak melakukan penelitian sendiri sebelum berinvestasi
  • Mengandalkan ahli yang belum tentu ahli dalam hal riset.
  • Tidak rendah hati ketika saham pilihan berkinerja baik

Jadi singkatnya, bab ini berbicara tentang bagaimana asal mula saham hingga muncul berbagai type investor, yang cenderung lebih banyak mengandalkan saran ahli yang belum tentu ahli dalam mengambil keputusan investasi.

 

Bab 2 : Masalah Inflasi

Bab ini mencoba mengelaborasi soal inflasi yang mengakibatkan uang tunai menjadi kurang berharga dari waktu ke waktu. Misalnya, Rp1 juta sepuluh tahun yang lalu bernilai lebih dari Rp1 juta hari ini. Oleh karena itu, alih-alih memegang uang tunai, kita harus menginvestasikan uang yang kita miliki sehingga kita dapat mengalahkan inflasi.

Meskipun demikian, mayoritas investor tidak memperhitungkan inflasi. Para psikolog kemudian mengandaikan hal ini sebagai ilusi uang. Kenaikan gaji 2% secara efektif merupakan ‘pemotongan’ dalam uang kita yang tersedia jika inflasi telah meningkat pada 4%.

Meskipun demikian, orang umumnya lebih suka skenario ini daripada mengambil pemotongan gaji 1% selama setahun ketika inflasi nol. Jadi, coba ukur keberhasilan investasi Anda dengan berapa banyak yang Anda simpan setelah inflasi dibandingkan seberapa besar yang Anda hasilkan dari investasi Anda.

Intinya, disini kita perlu memahami konsep time value of money, dimana setiap waktu nilai (value) dari uang yang kita miliki mengalami penurunan nilai akibat inflasi. Inflasi sebagai kenaikan harga menjadi faktor yang secara otomatis menurunkan nilai uang tunai kita.

 

Bab 3 : Saham Tidak Bisa Diandalkan untuk Mengatasi Inflasi

Bab ini mencoba menjelaskan bahwa saham menjadi instrumen yang memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi. Oleh karena itu, keliru dalam pengambilan keputusan berdampak buruk pada nilai investasi, alih-alih bertambah jumlahnya, malahan bisa tergerus jika saham mengalami penurunan harga pasar.

Baca juga  Ringkasan Buku "The Psychology of Money: Timeless lessons on wealth, greed, and happiness" karya Morgan Housel

Salah satu bidang yang lebih berisiko namun berpotensi imbal hasil adalah berinvestasi saham. Graham menjelaskan bahwa saham cenderung melampaui inflasi 80% dari waktu. Meskipun demikian, sebagian besar saham tidak bereaksi dengan baik terhadap tingkat inflasi yang tinggi.

Misalnya, pasar saham kehilangan uang dalam 8 dari 14 tahun inflasi telah melebihi 6%. Sedikit inflasi baik untuk harga saham, karena memungkinkan perusahaan untuk menaikkan harga. Tetapi inflasi yang tinggi memaksa konsumen untuk berhenti membeli. Jadi, berinvestasi di saham adalah pilihan yang baik ketika inflasi tidak terlalu tinggi.

 

Bab 4 : Real Estate Dapat Mengatasi Inflasi

Salah satu investasi yang aman terlepas dari seberapa tinggi inflasi adalah REIT. Dimana REIT merupakan real estate invesment trust. REIT adalah perusahaan yang memiliki dan menyewakan bangunan.

Ada berbagai contoh REIT, seperti properti komersial. Namun, jenisnya tidak terlalu penting. Semua REIT relatif baik dalam memerangi inflasi. Oleh karena itu, berinvestasi di real estate juga menjadi pilihan dalam melawan laju inflasi, sehingga berinvestasi di RETI akan membantu dalam melakukan analisis tentang investasi, sedangkan investor akan lebih mudah untuk memutuskan berinvestasi di perusahaan (REIT) tertentu.

 

Bab 5 : Jangan Biarkan Usia Memengaruhi Investasi Anda

Graham percaya bahwa memilih type investor yang seharusnya didasarkan pada kesediaan Anda untuk meluangkan waktu dan upaya ke dalam portofolio dan keadaan Anda.

Hal ini tentu saja mengajarkan kita agar jangan tergantung pada selera Anda untuk risiko atau usia Anda. Graham memberikan contoh-contoh ini untuk menunjukkan bagaimana usia seharusnya tidak berdampak pada investasi Anda:

Seorang pria berusia 89 tahun dengan 3 juta dolar, pensiun yang memadai, dan beberapa anak yang bodoh akan memindahkan sebagian besar uang mereka ke dalam obligasi. Orang ini sudah memiliki cukup uang, dan anak-anak mereka akan mewarisi saham mereka.

Seorang berusia 25 tahun menabung untuk pernikahan mereka dan deposito rumah seharusnya tidak pernah memasukkan semua uang mereka ke dalam saham.

Kedua skenario ini menantang saran umum untuk memindahkan uang dari saham ke obligasi seiring bertambahnya usia. Sebaliknya, faktor-faktor lain lebih penting. Sebaliknya, jenis investor Anda harus didasarkan pada karakteristik pekerjaan Anda, jumlah orang yang mengandalkan Anda, dll. Sebelum memilih bagaimana Anda berinvestasi, Anda harus bisa menjawab pertanyaan berikut :

  • Apakah Anda lajang atau sudah menikah? Apakah pasangan Anda bekerja, dan berapa banyak uang yang mereka hasilkan?
  • Apakah Anda punya anak? Jika tidak, apakah Anda menginginkan anak? Kapan biaya tinggi, seperti pendidikan perguruan tinggi, akan muncul?
  • Apakah Anda akan mewarisi uang di beberapa titik? Atau, apakah Anda harus mengeluarkan uang untuk menjaga orang tua di rumah perawatan?
  • Apakah pekerjaan Anda aman?
  • Jika Anda wiraswasta, berapa lama perusahaan serupa umumnya bertahan?
  • Apakah Anda memerlukan investasi Anda untuk menambah pendapatan tunai Anda agar Anda dapat bertahan hidup? Jika demikian, Anda harus memiliki lebih banyak uang dalam obligasi.
  • Berapa banyak uang yang dapat Anda tanggung untuk kehilangan investasi?

 

Bab 6 : Investor Defensif

Bernjamin Graham percaya bahwa investor defensif harus memiliki minimal 25% dari tabungan mereka dalam obligasi. Kemudian, maksimal 75% tabungan mereka di saham. Graham juga menyarankan untuk tidak membeli banyak saham secara bertahap selama bertahun-tahun.

Meskipun diversifikasi sangat penting, akan tetapi memiliki banyak saham dalam jumlah kecil akan membuat pengembalian pajak jadi lebih besar. So, jika Anda tidak siap untuk menyimpan catatan mendalam dari semua investasi Anda, Anda tidak boleh berinvestasi.

Cobalah untuk berinvestasi pada 10-30 saham di awal dan pastikan Anda berinvestasi di berbagai industri atau sektor.

Saat memilih saham, sebagai seorang investor yang defensif, Graham merekomendasikan untuk mempertimbangkan beberapa hal tentang masing-masing perusahaan:

  • Seberapa besar perusahaannya? Pilih perusahaan yang lebih besar dan tidak terlalu fluktuatif.
  • Aset harus setidaknya 2x kewajiban, dan utang jangka panjang harus kurang dari aset lancar bersih.
  • Penghasilan positif harus dicatat selama sepuluh tahun terakhir.
  • Dividen seharusnya dibayarkan tanpa gangguan selama 20 tahun terakhir.
  • Pendapatan per saham (EPS) harus memiliki peningkatan minimum setidaknya sepertiga (1/3) selama sepuluh tahun terakhir.
  • Rasio harga terhadap pendapatan (EPS) tidak boleh lebih dari 15 kali lipat dari pendapatan rata-rata tiga tahun terakhir.
  • Rasio harga terhadap nilai buku (PBV) tidak boleh lebih dari 1,5 kali nilai buku yang terakhir dilaporkan. Plus, rasio PE x Rasio PB tidak boleh lebih dari 22,5.
Baca juga  Bagaimana Menjadi Seorang Investor Cerdas ala Benjamin Graham

 

Bab 7 : Enterprising Investing

Dalam bab ini, Graham merekomendasikan untuk berbagai pertimbangan bagi investor yang melihat ke dalam perusahaan:

  • Aset lancar perusahaan harus setidaknya 1, 5 kali kewajiban lancar. Mereka seharusnya tidak memiliki utang yang lebih dari 110% dari aset lancar bersih.
  • Seharusnya tidak ada defisit penghasilan dalam lima tahun terakhir.
  • Harus ada dividen yang dibagikan kepada Investor.
  • Penghasilan tahun lalu harus lebih dari tahun sebelumnya.
  • Harga saham harus kurang dari 120% dari aset berwujud bersih.

 

Bab 8 : Cara Berinvestasi di Saham

Dalam bab ini, Ben Graham lebih berfokus pada saran bagi investor yang akan memulai terjun ke dunia pasar modal, untuk itu Graham memberikan beberapa tips untuk berinvestasi saham:

  • Hindari perdagangan harian (day trading) karena sangat berisiko.
  • IPO bukanlah investasi yang baik karena seringkali harganya terlalu mahal.
  • Perlakukan bonds dengan skeptisisme.
  • Hanya beli obligasi asing jika Anda sangat percaya diri.
  • Perusahaan yang hebat bukanlah investasi yang sangat baik jika Anda membayar lebih untuk saham tersebut.
  • Perusahaan besar tumbuh lebih lambat; Oleh karena itu, hindari perusahaan dengan rasio harga/pendapatan (P/E) di atas 25-30 kali.
  • Waspadai ketidakpopuleran sementara. Pasar dengan cepat lupa, dan saham ini mungkin akan rebound jika Anda mendapatkannya dengan harga yang wajar.

 

Bab 9 : Adopsi Pendekatan Berbasis Bukti Empiris untuk Berinvestasi

Graham menggambarkan investasi sebagai berbasis bukti. Spekulasi tidak memiliki tingkat pengawasan yang sama seperti investasi yang efektif seharusnya. Jadi, Graham menggambarkan bahwa investasi membutuhkan analisis menyeluruh, prinsip keamanan, dan pengembalian yang memadai.

Jika investasi Anda tidak memenuhi persyaratan ini, maka Anda telah berspekulasi ketimbang berinvestasi.

Seperti yang akan dipertimbangkan nanti, dalam buku ini Graham menguraikan dua pendekatan yang dapat Anda ambil untuk terlibat dengan investasi asli.

Pertama, Anda bisa menjadi investor defensif. Jenis investor ini terutama tertarik pada keamanan dan kebebasan dari usaha. Untuk menjadi investor defensif, Anda harus bersedia menghadapi tuntutan emosional, seperti melepaskan diri dari kepanikan pasar. Sebagai perbandingan, seorang investor yang agresif menempatkan sejumlah besar waktu dan upaya mereka ke dalam investasi. Jadi, investor yang agresif harus diinvestasikan secara fisik dan intelektual.

Dalam bukunya, Graham tidak mengatakan bahwa Anda tidak akan pernah bisa ‘berspekulasi’ secara ekonomi. Sebagai gantinya, dia merekomendasikan untuk mengalokasikan tidak lebih dari 10% dari dana investasi Anda untuk apa yang dia sebut ‘Mad Money Account’ Anda. Anda tidak boleh membiarkan dana spekulasi ini bocor ke dana investasi Anda.

Baik investor defensif maupun agresif harus menjadi investor yang cerdas. Seorang investor yang cerdas tidak akan pernah membuang saham berdasarkan harga sahamnya. Sebaliknya, mereka akan mempertimbangkan nilai perusahaan dan memutuskan untuk melakukan investasi berdasarkan hal itu.

 

Bab 10 : Anda Dapat Menghasilkan Banyak Uang dari Volatilitas Pasar

Volatilitas pasar bagi banyak orang sangat menakutkan, tetapi juga merupakan peluang untuk menghasilkan banyak uang. Pertama, Anda ingin membatasi risiko kehilangan uang melalui volatilitas dengan membuat keputusan investasi berbasis empiris.

Anda juga tidak boleh menjual saham Anda dalam keadaan panik akibat pergerakan harga sesaat atau temporer. Graham juga menjelaskan bahwa ada paradoks di mana semakin sukses sebuah perusahaan, semakin besar fluktuasi harga sahamnya.

Jadi, Anda harus bertujuan untuk membeli saham perusahaan yang sukses ketika mereka mencapai titik harga terendah. Anda bahkan mungkin ingin menghindari perusahaan yang sukses sama sekali, karena mereka lebih spekulatif daripada investasi.

Dalam bukunya, Ben Graham menggunakan perumpamaan Mr. Market untuk menjelaskan bagaimana kita seharusnya tidak panik ketika saham turun dan malah membuat keputusan sendiri.

Misalkan kita memiliki saham kecil dalam bisnis yang menelan biaya $1,000. Mitra kami, bernama Mr. Market, memberi tahu kami setiap hari apa yang menurutnya bernilai bagi saham kami.

Terkadang dia menghargai saham-saham ini pada tingkat yang sesuai berdasarkan perkembangan dan prospek bisnis perusahaan yang masuk akal. Disatu sisi, kadang-kadang Mr. Market menjadi sedikit terlalu antusias dan menghargai saham kita dengan harga yang konyol. Istilahnya, salah harga karena valuasinya tinggi tetapi dihargai murah atau sebaliknya.

Jika Anda seorang investor yang cerdas, Anda tidak akan membiarkan Mr. Market menentukan nilai saham Anda. Sebaliknya, Anda harus membuat keputusan sendiri berdasarkan penelitian Anda sendiri.

Berdasarkan hal tersebut diatas, disarankan Anda dapat memutuskan untuk menjual saham ketika valuasi mereka sangat tinggi dan membeli lebih banyak saham ketika harganya sangat rendah.

Baca juga  Ringkasan Buku One Up On Wall Street karya Peter Lynch

 

Bab 11 : Berhati-hatilah Saat Menggunakan Penasihat Keuangan

Terkadang, Penasihat Keuangan kurang cocok atau bukan untuk semua orang. Anda harus menyediakan setidaknya $100,000 untuk berinvestasi untuk mendapatkan penasihat keuangan. Jadi, dana indeks berbiaya rendah adalah pilihan terbaik bagi individu yang memilki  uang lebih sedikit.

Bagi mereka yang memang punya uang, Anda harus memutuskan apakah seorang penasihat keuangan akan berguna. Banyak investor yang lebih nyaman jika memiliki second opinion saat berinvestasi.

Hal ini tentu saja terjadi pada orang-orang yang berjuang untuk menghitung tingkat pengembalian yang mereka butuhkan untuk mendapatkan penghasilan dari investasi mereka.

Ini adalah beberapa tanda bahwa Anda harus mencari bantuan ketika akan mengambil keputusan investasi Anda:

  • Anda telah menderita kerugian signifikan bahkan nilainya lebih dari 40% untuk portofolio Anda.
  • Anda berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup Anda.
  • Portofolio Anda kacau dan tidak dipikirkan dengan baik.
  • Anda baru saja mengalami perubahan signifikan dalam hidup Anda, seperti pensiun atau menjadi wiraswasta.

Graham menyatakan bahwa beberapa penasihat terkadang palsu. Mereka mencoba mencegah Anda meneliti hasil mereka lebih lanjut dan pada akhirnya Anda akan kehilangan uang Anda. Jadi, Graham menyarankan untuk memperhatikan dengan seksama tentang perkataan yang akan digunakan oleh investor palsu:

  • Ini adalah kesempatan Anda seumur hidup.
  • Apakah kamu tidak ingin menjadi kaya seperti aku?
  • Akan lebih baik jika Anda fokus pada kinerja daripada biaya jasa saya.
  • Anda tidak bisa kalah dengan metode saya.
  • Anda memiliki sejumlah besar uang untuk menghasilkan lebih besar.
  • Ini adalah trik yang hanya saya yang tahu.
  • Anda bahkan tidak perlu mempertanyakan keabsahan metode ini.

 

Bab 12 : Analisis Sekuritas

Graham menggambarkan sesuatu yang disebut analisis sekuritas. Ini adalah analisis yang harus dilakukan untuk memperkirakan nilai saham tertentu. Anda kemudian dapat membandingkan nilai ini dengan harga aktual saham dan memutuskan apakah saham tersebut merupakan pembelian yang menarik atau tidak.

Analisis sekuritas seharusnya tidak rumit untuk dilakukan. Hal ini seharusnya hanya membutuhkan perhitungan matematika dasar. Jadi, segala bentuk analisis sekuritas lainnya kemungkinan besar cacat.

Selain melakukan analisis sekuritas, Anda juga harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut untuk memastikan Anda tidak membayar lebih untuk saham perusahaan:

  • Prospek jangka panjang perusahaan
  • Kualitas manajemen perusahaan.
  • Kekuatan keuangan dan struktur modal
  • Catatan dividen
  • Tingkat dividen saat ini

Untuk obligasi, Graham merekomendasikan agar Anda mencatat berapa kali pendapatan yang tersedia telah menutupi total biaya bunga. Hal ini seharusnya sudah terjadi setidaknya selama tujuh tahun berturut-turut, jadi perhatikan dengan baik.

 

Bab 13 : Margin Keamanan (Margin of Safety)

Graham berfokus pada Margin of Safety sebagai bagian terpenting dari strategi investasi Anda. Anda harus selalu membeli saham perusahaan setidaknya 50% di bawah nilai sebenarnya.

Praktik ini dilakukan untuk meminimalkan kerugian Anda sebanyak mungkin dan memaksimalkan peluang Anda untuk menghasilkan uang dalam investasi. Nah, dengan konsep ini seharusnya Anda taat pada tujuan keuangan Anda, jadi jangan mengubah type invesasi Anda ditengah jalan ketika hal itu Anda menemukan bahwa tidak ada saham yang cocok untuk dibeli. Tetaplah disiplin melakukan analisa dan gunakan MoS dengan bijak ketika mengambil keputusan investasi.

 

Kesimpulan

Kita sudah sampai pada bagian penutup, jadi buku Intellegent Investor berfokus pada pembuatan keputusan investasi berbasis bukti empiris. Dengan memahami posisi dan tujuan keuangan Anda, Anda kemudian dapat membuat keputusan investasi yang efektif tentang bagaimana Anda mengelola uang Anda.

Bagi sebagian orang, berinvestasi dalam dana indeks dan REIT adalah jalan yang bagus mencapai tujuan investasi. Bagi investor lain, penasihat keuangan adalah kunci kesuksesan finansial. Tetapi memilih penasihat keuangan yang tepat juga tidak kalah penting. Untuk setiap keputusan keuangan, Anda harus mempertimbangkan buktinya.

Nah, demikian pembahasan tentang ringkasan buku Intelligent Investor dari Benjamin Graham, semoga dapat menambah wawasan Anda dalam mengelola keuangan dan mengambil keputusan investasi. Ingatlah selalu bahwa kita seorang investor cerdas sehingga keputusan investasi sudah benar-benar memiliki dasar asumsi dan analisis yang komprehensif.

Anda bisa download e-book ringkasan buku DISINI.

Iklan

Melalui buku ini, Anda akan belajar bagaimana Membangun kekayaan Melalui Investasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *