Barang inferior dan pelengkap adalah dua jenis barang yang memiliki karakteristik dan perilaku permintaan yang berbeda. Barang inferior adalah barang yang permintaannya menurun ketika pendapatan konsumen meningkat, sedangkan barang pelengkap adalah barang yang permintaannya bergerak searah dengan harga barang lain yang berhubungan dengannya.
Dalam artikel sebelumnya, kita telah membahas beberapa contoh dari barang inferior dan pelengkap, seperti mie instan, bensin, kopi, dan es krim. Namun, masih ada banyak contoh lain dari barang inferior dan pelengkap yang dapat kita temukan di sekitar kita. Berikut adalah beberapa contoh lain dari barang inferior dan pelengkap beserta analisis dan pembahasannya.
Contoh Barang Inferior Lainnya
- Transportasi umum: Transportasi umum seperti bus, kereta api, atau angkot adalah contoh dari barang inferior. Ketika pendapatan konsumen meningkat, mereka cenderung mengurangi penggunaan transportasi umum dan beralih ke transportasi pribadi seperti mobil atau motor. Hal ini karena transportasi pribadi memberikan kenyamanan, kecepatan, dan privasi yang lebih tinggi daripada transportasi umum. Transportasi umum memiliki elastisitas pendapatan negatif, yaitu permintaan terhadapnya akan menurun ketika pendapatan konsumen meningkat1.
- Barang-barang bekas: Barang-barang bekas seperti pakaian, sepatu, atau perabotan adalah contoh dari barang inferior. Ketika pendapatan konsumen meningkat, mereka cenderung mengurangi pembelian barang-barang bekas dan beralih ke barang-barang baru yang lebih berkualitas atau bermerek. Hal ini karena barang-barang baru memberikan kepuasan, prestise, dan jaminan yang lebih tinggi daripada barang-barang bekas. Barang-barang bekas memiliki elastisitas pendapatan negatif, yaitu permintaan terhadapnya akan menurun ketika pendapatan konsumen meningkat2.
Contoh Barang Pelengkap Lainnya
- Sabun dan sampo: Sabun dan sampo adalah contoh dari barang pelengkap. Ketika harga sabun turun, permintaan terhadap sabun akan naik, dan permintaan terhadap sampo juga akan naik. Hal ini karena sabun dan sampo saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan perawatan tubuh konsumen. Sabun dan sampo memiliki elastisitas silang negatif, yaitu permintaan terhadap salah satu barang akan bergerak searah dengan perubahan harga barang lainnya3.
- Roti dan mentega: Roti dan mentega adalah contoh dari barang pelengkap. Ketika harga roti turun, permintaan terhadap roti akan naik, dan permintaan terhadap mentega juga akan naik. Hal ini karena roti dan mentega saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan makanan konsumen. Roti dan mentega memiliki elastisitas silang negatif, yaitu permintaan terhadap salah satu barang akan bergerak searah dengan perubahan harga barang lainnya4.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa:
- Barang inferior adalah barang yang permintaannya menurun ketika pendapatan konsumen meningkat.
- Barang pelengkap adalah barang yang permintaannya bergerak searah dengan harga barang lain yang berhubungan dengannya.
- Contoh lain dari barang inferior adalah transportasi umum dan barang-barang bekas.
- Contoh lain dari barang pelengkap adalah sabun dan sampo serta roti dan mentega.
Semoga artikel ini dapat membantu Anda memahami contoh lain dari barang inferior dan pelengkap. Jika Anda memiliki pertanyaan atau saran, silakan tulis di kolom komentar. Terima kasih telah membaca artikel ini.